Mohon tunggu...
Didik Sedyadi
Didik Sedyadi Mohon Tunggu... Administrasi - Suka berdiskusi tentang matematika bersama anak-anak SMAN 1 Majalengka. Hobby menulis. Tinggal di Majalengka Jawa Barat

Suka berdiskusi tentang matematika bersama anak-anak SMAN 1 Majalengka. Hobby menulis. Tinggal di Majalengka Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen: Mawar Ini Bukan Untukmu

6 Juni 2016   05:41 Diperbarui: 27 Juni 2016   19:13 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto Wike Nurani - dok. Wike

“Kamu makcomblangin aku ya Pril? Itu taktik kamu kan? Tapi aku seneng juga sih.”

“Nggak Ke, bukan aku. Swear, aku nggak lakukan itu. Bukannya ketika festival berlangsung aku ikut maju di bawah panggung? Jadi mana mungkin aku mengambil gambarmu ketika Irfan tampil?”

“Jadi siapa yang memotret Pril?”

“Siapapun dia, dia makcomblang misteriusmu. Dia berjasa kepadamu. Dia dikirim Tuhan untuk menjawab doamu. Tapi, jangan lupa. Ada peluang sebesar satu, tapi jalan menuju peluang satu itu masih mutlak rahasia Allah. Paham maksudku?”

***

Hari itu mungkin saat-saat terakhir para alumnus menyambangi sekolah secara resmi. Pembagian ijazah dan SKHUN dibagikan secara serentak oleh para mantan wali kelas. Wike gelisah menunggu April yang belum datang. Sama, di tempat dulu ia bertemu Irfandi.


“Keke.....”

“Aaahh.... Irfan.”

“Kenapa kita ketemu lagi di sini, sama seperti dulu, tanpa April shohibmu.”

“Ya ngak tahu kenapa.”

“Eh Ke, aku mau tanya sedikit ya.”

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun