Mohon tunggu...
Didik Sedyadi
Didik Sedyadi Mohon Tunggu... Administrasi - Suka berdiskusi tentang matematika bersama anak-anak SMAN 1 Majalengka. Hobby menulis. Tinggal di Majalengka Jawa Barat

Suka berdiskusi tentang matematika bersama anak-anak SMAN 1 Majalengka. Hobby menulis. Tinggal di Majalengka Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen: Mawar Ini Bukan Untukmu

6 Juni 2016   05:41 Diperbarui: 27 Juni 2016   19:13 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto Wike Nurani - dok. Wike

Wike menyesal. Dari tadi ia tidak beranjak merangsek ke dekat panggung. Jarak terlalu jauh. Namun sebenarnya bukan jarak yang jadi soal, ini masalah keberanian. Keberanian untuk naik ke panggung memang tiba-tiba hilang sama sekali. Gadis itu berbalik. Ia bergegas meninggalkan lapangan pagelaran festival dengan membawa perasaan tidak menentu. Ia ingin segera jauh-jauh dari arena itu.

***

Selang seminggu setelah kelulusan tanggal 07 Mei 2016.

Anak-anak kelas XII sudah jarang yang datang. Namun pagi itu Wike dan April sudah duduk berdua di bangku taman depan Graha OSIS. Keduanya usai melaksanakan shalat dhuha, seperti kebiasaan ketika pembelajaran masih normal sebelum UN.

“Ke , maaf nih aku ada perlu dulu ya .... mau cari camilan di kopgur. Tunggu jangan ke mana-mana.” kata April sambil berdiri.

“Jangan lama-lama.”


“Yaaah, nggak lama laah! Paling juga satu jam! Hihihi.....” kata April sambil beranjak meninggalkan Wike sendirian.

“Satu jam waduuuuhhh! Ngasal kamu Priiil!”

“Serius!” kata April dari kejauhan.

Sepeninggal April, Wike mengeluarkan  smartphone.Perhalan ia mencari sesuatu dari folder kesukaanya. Tak lama kemudian terdengar alunan lagu. Ia mendesah. Lagu itu ia ikuti sambil tersenyum. Ia sampai tak sadar jika dari tadi ana seseorang yang telah duduk di bangku batu, agak ke belakang.

“Lagunya enak sekaliii....... “ ada suara mengagetkan Wike. Gadis itu menoleh. Mukanya memerah demi melihat siapa yang bersuara.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun