Mohon tunggu...
Didik Sedyadi
Didik Sedyadi Mohon Tunggu... Administrasi - Suka berdiskusi tentang matematika bersama anak-anak SMAN 1 Majalengka. Hobby menulis. Tinggal di Majalengka Jawa Barat

Suka berdiskusi tentang matematika bersama anak-anak SMAN 1 Majalengka. Hobby menulis. Tinggal di Majalengka Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen: Mawar Ini Bukan Untukmu

6 Juni 2016   05:41 Diperbarui: 27 Juni 2016   19:13 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto Wike Nurani - dok. Wike

“Tanya apa?”

“Ke, tadi malam kamu bangun jam dua ya?”

“Emm... aa.... kamu tahu dari mana?”

“Maafkan ya Ke, benarkah kamu membangunkan aku agar shalat malam?”

“Ah kamu mimpi kali Fan.”

“Tapi kayaknya sungguhan kok!”


Wike tak segera menjawab. Memang di waktu yang disebut Irfan, ia sempat menyebut nama itu beberapa detik dalam shalat hajatnya. Benar, ia memang mengharapkan bertemu dalam doa yang sama. Bukan apa-apa. Karena ia yakin yang seperti akan lebih baik bagi dirinya, dan mungkin bagi Irfandi, makhluk Allah yang sekarang bukan siapa-siapa.

“Aah sudahlah Fan ... nggak usah dipikir dalam, tapi kamu bangun nggak?”

“Bangun.”

“Terus ngapain?”

“Justru memikirkan, mengapa tiba-tiba jadi Keke yang membangunkan aku ....”

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun