Mohon tunggu...
bucek molen
bucek molen Mohon Tunggu... Konsultan

Pernah tinggal di banyak kota, mencintai beberapa orang, dan menyesali hampir semuanya. Menulis bukan untuk didengar, tapi agar suara-suara dalam kepala tak meledak diam-diam. Tidak sedang mencari pengakuan, hanya menaruh serpihan hidup di tempat yang tidak terlalu ramai.

Selanjutnya

Tutup

Roman

Cinta Segitiga yang Aneh di Sekolah Favorit

10 Juli 2025   14:22 Diperbarui: 12 September 2025   07:03 1227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sesaat sebelum proklamasi by kasep foro

Lima belas menit kemudian, aku udah di jok belakang Honda GL Pro hitamnya.
Kita mampir dulu ke RM Padang H. Munir yah, laper... belom mamam," katanya.

Aku bengong.
RM H. Munir?

Aku tahu tempat itu. Letaknya agak nyempil, bangunannya dari papan kayu, dan kelihatan kayak rumah biasa.
Tapi tiap lewat sana, pasti penuh mobil pribadi parkir.

Papa pernah bilang, itu rumah makan legend. Tapi aku nggak pernah berani coba.

"Itu tempatnya kayak warung kampung, Ga."

"Iya, tapi... rasanya bintang lima," kata Angga sambil nyengir.
"Kalo kamu sakit perut, tenang aja. Biaya rumah sakit aku yang tanggung."

Aku ketawa.
Garing, tapi lucu juga.

Akhirnya... aku ikut.

Sampai di RM H. Munir, benar saja.
Bangunannya sederhana, dari papan. Tapi orang-orang berjejer nunggu giliran.
Kami duduk di bangku kayu.

Angga langsung pesen:

"Satu rendang, satu telur bebek ceplok, kuah campur. Sama es tebu."

Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun