Ramadhan adalah cerminan dari siapa kita sebenarnya. Jika bulan ini hanya dijalani sebagai rutinitas tanpa makna, maka kita telah gagal memanfaatkan momentum yang diberikan oleh Allah.
Maka, mari jadikan Ramadhan sebagai:
Ajang refleksi spiritual, bukan sekadar ajang pamer kesalehan.
-
Momen pengendalian diri, bukan sekadar menahan lapar.
Sarana perbaikan karakter, bukan sekadar ritual tahunan yang mekanis.
Kesadaran spiritual harus menjadi poros dari semua ibadah yang dilakukan, sehingga Ramadhan benar-benar menjadi bulan perubahan, bukan sekadar bulan seremonial.
Sebagaimana dikatakan oleh Umar bin Khattab:
"Hisablah dirimu sebelum engkau dihisab, dan timbanglah amalmu sebelum amalmu ditimbang."
Sudah saatnya kita berhenti menjalankan Ramadhan secara autopilot dan mulai menjalaninya dengan penuh kesadaran.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI