Secara matematis, evolusi ini dijelaskan dalam persamaan Friedmann yang dimodifikasi dengan mekanisme tuas:
H2=8G3(matter+dark energy)ka2H^2 = \frac{8 \pi G}{3} (\rho_{\text{matter}} + \rho_{\text{dark energy}}) - \frac{k}{a^2}
Namun, dalam pendekatan tuas, distribusi energi dan volume ruang-waktu dianalogikan sebagai kompensasi dinamis yang mengatur evolusi semesta, sehingga keseimbangan kosmik adalah hasil dari interaksi dinamis antara distribusi massa dan energi.
b. Struktur Kosmik dalam Konteks Asimetri
Pendekatan ini juga memiliki implikasi penting pada struktur kosmik, terutama dalam pembentukan galaksi dan kluster galaksi. Asimetri massa antara materi biasa dan dark matter menunjukkan bahwa struktur kosmik tidak dibentuk oleh distribusi massa yang merata, melainkan oleh kompensasi dinamis dalam distribusi gravitasi.
Dengan menggunakan mekanisme tuas, struktur galaksi dan kluster galaksi dijelaskan sebagai keseimbangan dinamis antara:
Dark matter yang membentuk halo gravitasi luas yang mengatur distribusi galaksi dalam skala besar.
Materi biasa yang terkonsentrasi pada pusat galaksi dan membentuk bintang, planet, dan struktur kompleks lainnya.
Secara matematis, distribusi gravitasi ini dijelaskan melalui profil massa Navarro-Frenk-White (NFW) yang dimodifikasi dengan mekanisme tuas:
(r)=0rrs(1+rrs)2\rho(r) = \frac{\rho_0}{\frac{r}{r_s} (1 + \frac{r}{r_s})^2}
Namun, dalam pendekatan tuas, perbedaan massa dan distribusi gravitasi dijelaskan sebagai kompensasi dinamis antara dark matter dan materi biasa, yang menjaga keseimbangan kosmik tanpa kesetaraan massa.