Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mekanisme Tuas dalam Keseimbangan Kosmik

17 Februari 2025   14:27 Diperbarui: 17 Februari 2025   14:27 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Analogi dengan Keseimbangan Kosmik:

Dalam konteks keseimbangan kosmik, massa total energi alam semesta juga tetap konstan, namun keseimbangan kosmik tidak dijaga melalui simetri statis, melainkan melalui kompensasi dinamis dan kompleks dalam jangkauan pengaruh energi. Misalnya:

  • Dark matter mengatur struktur lokal dalam galaksi dan kluster galaksi melalui distribusi gravitasi yang luas, layaknya penyesuaian setang sepeda saat berbelok di jalanan berliku.

  • Dark energy mengatur ekspansi kosmik secara global melalui kerapatan energi yang konstan dalam skala waktu kosmik yang panjang, seperti kecepatan konstan sepeda di jalanan lengang.

  • Asimetri materi-antimateri dikompensasi oleh distribusi energi radiasi dari annihilasi pasangan materi-antimateri, seperti penyesuaian kecepatan dan distribusi berat tubuh saat melewati polisi tidur.

Dengan demikian, keseimbangan kosmik adalah keseimbangan dinamis yang dijaga melalui kompensasi asimetri energi dan interaksi dalam skala waktu kosmik yang berbeda, mirip dengan keseimbangan dinamis pada sepeda yang sedang melaju.

Analogi ini menunjukkan bahwa keseimbangan dinamis tidak memerlukan kesetaraan statis, melainkan dicapai melalui kompensasi dinamis yang berubah-ubah sesuai kondisi yang dihadapi, baik dalam keseimbangan sepeda di jalan raya maupun dalam keseimbangan kosmik dalam hukum-hukum fisika.

Abstrak

Paper ini memperkenalkan konsep tuas (laverage, asas pengungkit) sebagai kerangka konseptual untuk mensintesis keseimbangan kosmik dalam konteks mekanika kuantum, kosmologi, relativitas umum, dan termodinamika. Kita ambil konsepnya saja, bukan perangkat teori, formalisme matematis, dan bukan pula sistem kompleks dan dinamisnya. Matematika deterministik dalam banyak hal tidak dapat menggambarkan dinamika dalam matematika mekanika kuantum dan relativistik. Dengan pendekatan dialektis yang terdiri dari tesis, antitesis, dan sintesis, paper ini menghubungkan simetri dalam persamaan Dirac dengan asimetri fundamental dalam materi-antimateri, materi-dark matter, dan dark energy. Tesis mengusulkan keseimbangan kosmik berdasarkan simetri fundamental, sementara antitesis mengeksplorasi asimetri sebagai mekanisme keberlanjutan alam semesta. Sintesis menggunakan analogi tuas untuk menjelaskan keseimbangan dinamis yang muncul dari interaksi antara asimetri lokal dan harmoni global, serta mengintegrasikan inspirasi dari QS. 67:3-4 dalam kerangka ilmiah dan filosofis. Dengan menggunakan pendekatan multidisiplin dan formalisme matematis yang kuat, paper ini menawarkan sintesis baru yang menunjukkan keseimbangan kosmik sebagai hasil interaksi antara simetri dan asimetri dalam hukum-hukum fisika.

Outline:

  1. Pendahuluan

    • Mohon tunggu...

      Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
      Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
      Beri Komentar
      Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

      Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun