"Lila datang lagi?" tanyanya.
"Enggak," jawab kau.
"Kamu keliatan tenang."
"Aku abis menonton CCTV."
Hening.
Angin menggeser suara-suara kota. Dan Santi tak menyangkal. Dia hanya menghela napas.
"Aku dulu percaya pada revolusi. Sampai aku lihat satu persatu teman-temanku ditendang keluar. Mati kelaparan. Dikhianati. Jadi, ya. Aku ambil jalan tengah. Aku bantu mereka pecah. Tapi setidaknya, aku tahu siapa yang masih bisa mikir."
"Kamu pikir aku bisa berpikir?"
"Ya. Makanya kau masih hidup."
***
Kau ingin marah. Tapi tak bisa. Karena sebagian dari diri kau tahu, dia benar. Dunia ini bukan tentang benar dan salah. Tapi siapa yang bisa bertahan paling lama tanpa kehilangan segalanya.