Mohon tunggu...
bucek molen
bucek molen Mohon Tunggu... Konsultan

Pernah tinggal di banyak kota, mencintai beberapa orang, dan menyesali hampir semuanya. Menulis bukan untuk didengar, tapi agar suara-suara dalam kepala tak meledak diam-diam. Tidak sedang mencari pengakuan, hanya menaruh serpihan hidup di tempat yang tidak terlalu ramai.

Selanjutnya

Tutup

Roman

Cinta Segitiga yang Aneh di Sekolah Favorit

10 Juli 2025   14:22 Diperbarui: 12 September 2025   07:03 1227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sesaat sebelum proklamasi by kasep foro

Pelan. Lirih. Tapi jelas:

What everybody wants... is someone... like I want you...

Dan aku harap...

Angga tahu siapa yang benar-benar menginginkannya.

Besoknya, makin keliatan lenjeh-lenjehnya Echa ke Angga.

Echa mulai nulis surat buat Angga. Iya, surat beramplop pink. Tinta biru, huruf bulat-bulat, wangi parfum.

Angga baca. Nggak bilang apa-apa. Terus duduk di bangku belakang kelas. Aku duduk di bangku depannya.

Waktu itu, Angga ngeluarin pulpen. Nulis di kertas sobekan binder. Terus dilipat. Ditaruh di atas mejaku.

"Aku balas surat Echa," katanya.
"Tapi kamu yang baca dulu."

Aku membuka kertas itu perlahan.

Tulisannya cuma satu kalimat:

Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun