Mohon tunggu...
bucek molen
bucek molen Mohon Tunggu... Konsultan

Pernah tinggal di banyak kota, mencintai beberapa orang, dan menyesali hampir semuanya. Menulis bukan untuk didengar, tapi agar suara-suara dalam kepala tak meledak diam-diam. Tidak sedang mencari pengakuan, hanya menaruh serpihan hidup di tempat yang tidak terlalu ramai.

Selanjutnya

Tutup

Roman

Cinta Segitiga yang Aneh di Sekolah Favorit

10 Juli 2025   14:22 Diperbarui: 12 September 2025   07:03 1227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sesaat sebelum proklamasi by kasep foro

Angga nyengir.
"Yah... kamu cuci sendiri pakai Rinso," katanya sambil ngakak.

Seluruh kelas tertawa.
Bahkan Dinda ikut senyum malu.

Tapi Cindy masih diam.
Matanya tak lepas dari Angga.

Bukan karena candaan Rinso-nya.
Tapi karena caranya berdiri... di saat yang pas.
Tanpa diminta disaat yang lain justru menolak.

Seolah tahu kapan seseorang butuh dibela, tanpa harus jadi pahlawan.

Dan Cindy sadar --- mungkin dia selama ini cuma lihat Angga dari permukaan.

Tapi di balik telatnya, bolosnya, dan sikap nyantai-nya...
Ada seseorang yang tahu kapan harus peduli.

Dan sejak itu,
dia nggak lagi bisa lihat Sudung dengan cara yang sama.

Bab 6 -- Kembali Datang Marcel

"Kadang, rasa suka nggak butuh pengakuan. Tapi cemburu... selalu ketahuan."

Hari Jumat siang.
Panasnya bikin bayangan di aspal kelihatan goyang-goyang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun