Tantangan etika, hak anak, perlindungan data, serta risiko politik-ekonomi tetap ada. Namun, dengan roadmap implementasi yang inklusif, partisipasi masyarakat, dan visi Indonesia 2045, WKN dapat melahirkan generasi pemimpin baru---bukan hanya pekerja---yang siap menjadi al-Fatih masa kini.
Ringkasnya, bonus demografi harus dikonversi menjadi bonus peradaban. Remaja bukan sekadar ruang labil, melainkan ladang penakluk zaman.
OUTLINE
I. Pendahuluan: Remaja Indonesia dalam Cermin Krisis
Krisis identitas, disorientasi masa depan, alienasi digital.
Tantangan neuropsikologis usia 13--16.
Kebutuhan intervensi sistemik pasca-SMP.
II. Jejak Tiga Tokoh Besar: Al-Fatih, Newton, Zuckerberg
Karakteristik mereka di usia belasan.
Peran pembinaan, sistem pendidikan, dan visi yang ditanam sejak muda.
III. Refleksi atas Program 'Masuk Barak' KDM: Cermin Intervensi Karakter