Sama-sama berupaya mengarahkan ulang jalur perkembangan remaja agar tidak tercecer.
Namun perbedaan mendasarnya ada pada titik awal:
Masuk Barak fokus pada remaja bermasalah yang sudah jatuh dalam perilaku menyimpang.
Gagasan ini  fokus pada remaja pasca-SMP yang masih berada di "jalur normal," tetapi rawan kehilangan momentum emas jika tidak diarahkan.
Dengan begitu, program ini  lebih bersifat preventif-strategis, bukan sekadar kuratif-darurat.
B. Pro-Kontra: Antara Solusi atau Stigmatisasi
Program Masuk Barak KDM, sejak awal digagas, tak pernah sepi dari perdebatan. Di satu sisi, ia dipuji sebagai solusi praktis untuk menolong remaja yang telah "jatuh" dalam perilaku destruktif. Di sisi lain, ia dicurigai sebagai bentuk stigmatisasi yang justru mempertebal jarak antara remaja bermasalah dan masyarakat.
Pihak yang Mendukung
Para pendukung melihat program ini sebagai angin segar di tengah lumpuhnya institusi tradisional---keluarga, sekolah, bahkan sistem sosial---dalam menghadapi krisis remaja. Mereka menilai:
1. Metode keras tapi jelas. Barak dianggap mampu memberi struktur tegas yang selama ini hilang dalam hidup remaja jalanan.
2. Efektivitas jangka pendek. Dalam hitungan bulan, perubahan perilaku bisa diamati: remaja lebih disiplin, lebih sehat secara fisik, bahkan mulai mengatur masa depan sederhana.