Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Setiap Orang Rentan Selingkuh dan Diselingkuhi

21 Juli 2025   12:37 Diperbarui: 21 Juli 2025   17:26 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Van der Kolk, B. (2014). The Body Keeps the Score: Brain, Mind, and Body in the Healing of Trauma. Viking.
  Menjelaskan keterkaitan trauma masa lalu dengan pola relasional disfungsional, termasuk dalam konteks perselingkuhan.

  • Luhmann, N. (1986). Love as Passion: The Codification of Intimacy. Harvard University Press.
      Memberikan fondasi sosiologis mengenai bagaimana cinta dan kesetiaan dikonstruksi secara sosial dan kultural.

  • Tronto, J. C. (1993). Moral Boundaries: A Political Argument for an Ethic of Care. Routledge.
      Diperlukan untuk membingkai pendekatan etis dan empatik terhadap pelaku dan korban perselingkuhan tanpa terjebak dalam moralitas dogmatis.

  • Goleman, D. (1995). Emotional Intelligence. Bantam Books.
      Mendukung bagian tentang imunitas kesadaran dan vaksinasi emosional sebagai bentuk daya tahan terhadap infeksi relasional.

  • Satir, V. (1983). Conjoint Family Therapy. Science and Behavior Books.
      Menjadi dasar pendekatan sistemik terhadap relasi dan bagaimana konflik atau infeksi emosional menyebar dalam struktur yang lebih besar.

  • Fromm, E. (1956). The Art of Loving. Harper & Row.
      Meredefinisi cinta bukan sebagai perasaan semata, tapi sebagai keterampilan, tanggung jawab, dan latihan kesadaran.

  • Yalom, I. D. (1980). Existential Psychotherapy. Basic Books.
      Mendalamkan dimensi eksistensial dari relasi dan krisis yang muncul saat makna cinta dan komitmen dipertanyakan.

  • Bowlby, J. (1969). Attachment and Loss: Vol. 1. Attachment. Basic Books.
      Menjelaskan akar pola keterikatan dan keamanannya sebagai prediktor kestabilan relasi dan resistensi terhadap perselingkuhan.

  • Epilog

    Perselingkuhan bukan sekadar soal siapa yang salah dan siapa yang tersakiti. Ia adalah cermin rapuhnya manusia, ruang kosong dalam diri yang belum sempat terisi dengan kesadaran utuh. Ia bukan hanya pelanggaran, tapi sinyal akan adanya krisis keintiman, komunikasi, dan kehadiran.

    Dengan memahami perselingkuhan sebagai flu psiko-emosional, kita belajar bahwa menjadi manusia berarti bersiap menghadapi godaan, tidak dengan mengklaim sterilitas, tapi dengan membangun daya tahan melalui empati, kesadaran diri, dan komunikasi yang jujur. Bukan untuk membenarkan luka, tapi untuk memahami akar dan merawat relasi dengan lebih bijak.

    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
    Lihat Humaniora Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun