Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Setiap Orang Rentan Selingkuh dan Diselingkuhi

21 Juli 2025   12:37 Diperbarui: 21 Juli 2025   17:26 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anak yang tumbuh dalam lingkungan dengan riwayat ketidaksetiaan cenderung membawa pola relasi disfungsional ke dalam hidup dewasanya (lihat: intergenerational transmission of trauma).

  • Teman atau kolega yang melakukan perselingkuhan dapat secara tidak langsung menggeser persepsi normatif kita tentang kesetiaan, melalui normalisasi perilaku menyimpang.

  • Proses ini diperparah oleh media digital yang memperluas jangkauan interaksi, memperbanyak godaan, dan menciptakan ilusi keterhubungan instan yang bisa menginfeksi stabilitas relasi. Dalam konteks ini, "penularan" tidak hanya melalui tindakan langsung, melainkan melalui atmosfer sosial dan narasi budaya.

    3. Kambuhan (Siklus Psikologis dan Kerapuhan Sistem Imunitas Emosional)

    Salah satu ciri khas flu adalah kecenderungannya untuk kambuh, terutama ketika kondisi tubuh menurun. Demikian pula, perselingkuhan sering kali tidak bersifat tunggal. Banyak individu yang pernah melakukan perselingkuhan melaporkan kecenderungan untuk mengulanginya, terutama jika akar psikologis dan sistem relasi tidak mengalami perbaikan struktural.

    Kambuhan ini bukan semata soal moralitas rendah, melainkan cerminan dari sistem imunitas kesadaran yang rapuh, serta siklus emosional yang tidak terselesaikan:

    • Trauma masa lalu yang terus aktif secara bawah sadar

    • Hubungan inti yang stagnan atau represif

    • Ketidakmampuan mengelola rasa bosan, hampa, atau tidak terhubung

    Dalam psikologi relasi, ini dikenal sebagai reenactment: pola pengulangan tak sadar untuk memenuhi atau menyabotase kebutuhan emosi yang tidak terpenuhi sejak awal. Maka, seperti flu, perselingkuhan bisa datang kembali dalam bentuk yang berbeda, dengan wajah yang baru, namun dengan luka yang serupa.

    Dengan membaca perselingkuhan melalui metafora flu, kita dapat:

    • Mohon tunggu...

      Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
      Lihat Humaniora Selengkapnya
      Beri Komentar
      Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

      Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun