Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Setiap Orang Rentan Selingkuh dan Diselingkuhi

21 Juli 2025   12:37 Diperbarui: 21 Juli 2025   17:26 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

C. Intervensi Preventif Berbasis Komunikasi dan Kesadaran Emosional

Perselingkuhan bukan semata akibat dari keinginan seksual atau kurangnya moralitas, tetapi lebih sering merupakan hasil kumulatif dari komunikasi yang buntu dan kesadaran emosional yang tumpul. Oleh karena itu, pendekatan preventif tidak cukup hanya mengandalkan larangan atau kontrak normatif, melainkan perlu menumbuhkan keterampilan emosional dan pola komunikasi yang sehat---sebelum konflik membusuk menjadi pengkhianatan.

1. Pentingnya Deteksi Dini dalam Relasi

Sama seperti penyakit kronis yang tidak muncul tiba-tiba, perselingkuhan kerap diawali oleh gejala-gejala kecil: jarak emosional yang dibiarkan, percakapan yang tak lagi autentik, hingga kelelahan afektif yang tidak diakui. Di sinilah intervensi preventif memainkan peran kunci:

  • Mengajarkan pasangan mengenali tanda-tanda keterasingan sebelum menjadi retak yang tak terjembatani.

  • Mendorong refleksi terhadap dinamika relasi secara berkala, seperti emotional health check-up.

  • Memberikan ruang yang aman untuk mengakui kebutuhan yang belum terpenuhi tanpa merasa bersalah.

Kesadaran ini bukan hanya milik pasangan, tetapi perlu menjadi bagian dari literasi relasional masyarakat secara umum.

2. Komunikasi yang Menyentuh Akar

Intervensi yang efektif tidak berhenti pada teknik komunikasi dangkal seperti "gunakan kalimat aku, bukan kamu", melainkan menyelam lebih dalam ke dalam akar eksistensial dan psikologis dari relasi:

  • Apakah saya benar-benar merasa terlihat dan dipahami oleh pasangan?

  • Mohon tunggu...

    Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
    Lihat Humaniora Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun