Ada mekanisme penularan dan eskalasi yang bisa dicegah
Ada proses penyembuhan dan pencegahan kekambuhan yang harus dirancang secara sadar
Metafora ini mempermudah perumusan strategi pencegahan dan edukasi relasional yang lebih compassionate dan tidak sekadar represif.
C. Implikasi terhadap Cara Pandang Relasi
Metafora flu psiko-emosional bukan hanya alat analisis untuk memahami dinamika perselingkuhan, tetapi juga merupakan pintu masuk untuk menggeser paradigma relasi dari sistem tertutup yang kaku menjadi sistem terbuka yang dinamis, reflektif, dan adaptif. Pendekatan ini mengajukan beberapa implikasi transformatif terhadap cara kita memandang, membina, dan merawat hubungan jangka panjang:
1. Relasi sebagai Sistem Terbuka, Bukan Kepemilikan Tertutup
Jika flu bisa datang dari interaksi dengan lingkungan luar, maka relasi juga perlu disadari sebagai sistem yang terus-menerus terpapar oleh pengaruh eksternal: media sosial, tekanan hidup, nostalgia, hingga kebosanan. Dalam kerangka ini:
Komitmen bukanlah tembok isolasi, tapi kesadaran yang terus diperbarui.
Pasangan bukan milik yang harus dikontrol, melainkan rekan tumbuh yang harus dikenali ulang dari waktu ke waktu.
Paradigma ini mempromosikan pendekatan adaptif dan relasional dibanding pendekatan kepemilikan dan moralistik.
2. Ketidaksetiaan sebagai Gejala, Bukan Esensi Karakter