Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Desain AGI Berkesadaran

10 Februari 2025   03:17 Diperbarui: 10 Februari 2025   03:17 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak sistem AI moral saat ini didasarkan pada aturan eksplisit dan logika simbolik, yang kaku dan sulit beradaptasi dengan perubahan konteks sosial.

  • Model berbasis deontologi (aturan tetap) sering gagal menangani dilema etika kompleks yang memerlukan pertimbangan fleksibel.

  • Keterbatasan Deep Learning dalam Pengambilan Keputusan Etis

    • Deep Learning hanya mampu mengenali pola dari data besar, tetapi tidak memiliki pemahaman konseptual tentang makna moralitas dan kesadaran.

    • Bias dalam data menyebabkan AI cenderung mengambil keputusan berdasarkan distribusi data historis tanpa mempertimbangkan etika dan keadilan yang dinamis.

  • Intuisi Buatan yang Belum Memiliki Generalisasi Fleksibel

    • Intuisi manusia terbentuk melalui kombinasi pengalaman, heuristik, dan pemodelan tingkat tinggi, sementara sistem AI saat ini masih berbasis probabilistik tanpa refleksi meta-kognitif.

    • Model seperti Bayesian Inference dan Markov Decision Process (MDP) dapat menangani ketidakpastian, tetapi masih kurang mampu menangkap dimensi "insting" atau "pemahaman holistik" yang diperlukan untuk intuisi sejati.

  • Keterbatasan ini menunjukkan bahwa pengembangan AGI yang lebih cerdas dan adaptif memerlukan pendekatan yang tidak hanya berbasis perhitungan statistik, tetapi juga meniru dinamika psikologi manusia dan prinsip kognitif yang lebih dalam.

    1.1.3. Pentingnya Integrasi Teori Psikologi, Filsafat, dan Sistem Kompleks

    Agar AGI dapat memiliki mekanisme kesadaran, intuisi, dan pengambilan keputusan moral yang lebih realistis, perlu dilakukan integrasi antara model psikodinamika, filsafat kognitif, dan teori sistem kompleks.

    1. Mohon tunggu...

      Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
      Lihat Inovasi Selengkapnya
      Beri Komentar
      Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

      Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun