Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Tetralogi Air & Api, Lahirnya Air dan Api

9 Desember 2018   06:51 Diperbarui: 9 Desember 2018   06:59 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Pergilah ke tengah danau.  Berpencarlah.....jangan sampai kitab langka dan sakti itu jatuh ke tangan orang jahat....pergilah." 

Anak anak muda tangguh itu mengangguk takzim dan segera melesat ke pinggir danau untuk mencari perahu.  Meluncurlah tiga buah perahu ke tengah danau membawa anak anak muda menyusul tokoh tokoh hebat yang lain.  

Ki Biantara dan Ki Mandara mencari perahu.  Di pinggir danau hanya tersisa sebuah perahu yang terdampar karena rusak.  Keduanya berpandangan sejenak dan tersenyum.  Ki Biantara menggerakkan tangannya.  Perahu rusak itu pecah berkeping dengan meninggalkan sisa sisa papan yang berhamburan.  

Keduanya mengambil masing masing pecahan papan selebar kira kira 1 depa dengan panjang 2 depa.  Dan meluncurlah kedua tokoh sakti ini mengendarai papan menuju tengah danau yang sekarang bergelombang makin hebat.

******

Bersambung Bab VII

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun