Saya adalah seorang guru, saya adalah seorang penyandang disleksia, dan saya di sini untuk membuktikan bahwa kita semua bisa sukses, dengan cara sendi
Disleksia dan ADHD bukanlah kekurangan, melainkan variasi alami otak manusia.
Kadang, keberanian terbesar adalah muncul sebagai diri kita yang autentik, dengan semua kekuatan dan kelemahan kita
Dunia tidak membutuhkan lebih banyak orang yang sekadar bisa membaca dengan cepat atau menulis dengan sempurna.
Disleksia bukan sebagai kekurangan, tetapi sebagai bagian dari keindahan keragaman cara berpikir manusia.
Pak, perjuanganku belum selesai. Saya masih akan terus berjuang, untuk mereka yang sering kali dilupakan oleh sistem, oleh dunia yang terlalu sibuk.
Disleksia mungkin terlihat seperti kelemahan bagi sebagian orang, tetapi bagi saya, itu adalah pintu menuju cara berpikir yang berbeda.
Disleksia bukan akhir dari segalanya, justru bisa menjadi awal dari cara berpikir yang lebih kreatif dan unik.
Duniaku mungkin terlihat kacau, tapi dari sudut pandang yang berbeda, itu hanya cara unikku memahami kehidupan.
Penyembuhan bukan tentang menghilangkan semua luka, tetapi tentang belajar hidup dengan luka-luka itu tanpa kehilangan diri sendiri
Disleksia bukan kelemahan, tetapi cara berpikir yang unik. Masalahnya bukan pada otak kita, tetapi pada sistem yang belum siap menerima keberagaman
Kami bukan rusak, kami bukan cacat kami hanya berbeda. Dan perbedaan itu bukan sesuatu yang harus diperbaiki, melainkan sesuatu yang harus dihargai
Pendidikan memiliki dua sisi : ia bisa menjadi alat untuk membangun harga diri, atau justru menghancurkannya
Para orang tua : anak-anak kita tidak rusak, mereka hanya berbeda Jangan paksa mereka masuk dalam standar yang tidak sesuai dengan pola pikir mereka
Disleksia bukan kelemahan, tetapi cara unik dalam melihat dunia. Jangan takut menjadi berbeda, karena dari perbedaanlah muncul keajaiban
Disleksia tidak menghentikan saya dari menjadi pembaca yang rakus. Ia hanya mengajari saya cara membaca dengan cara yang berbeda.
Kelebihan sejati terletak pada keberanian untuk terus mencoba, bahkan ketika dunia terlihat seperti teka-teki yang tak terpecahkan.
Hidup dengan ADHD dan disleksia mungkin terasa seperti perjalanan di dua dunia yang bertentangan.
Executive function coaching memberikan "resep" yang selama ini mereka butuhkan untuk menyelesaikan "kue" pembelajaran anak disleksia
Membaca nyaring menjadi sumber kecemasan, dan pelajaran bahasa terasa seperti labirin tanpa akhir.