Mahasiswi Pendidikan Fisika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta, Aurell Nathania Sari, berhasil meraih juara 2 Lomba Essay Nasional dalam ajang Tarbiyah Championship 2025 yang digelar oleh Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
“Beneran speechless! Ini pertama kalinya aku ikut lomba essay, langsung menang juara 2 tingkat nasional. Pas pengumuman kemarin, aku sampai nggak percaya. Ada perasaan lega, bangga, sekaligus bersyukur,” ungkap Aurell.
Dalam lomba bertema “Tarbiyah Menyatukan Prestasi, Nilai, dan Kreativitas”, Aurell mengangkat gagasan berjudul “Suara Karya: Inovasi Speech-to-Text untuk Pembelajaran Inklusif Siswa Disleksia dalam Semangat Kurikulum Merdeka.” Ia menawarkan platform digital yang mengubah rekaman suara menjadi teks terstruktur untuk mempermudah siswa disleksia memahami materi, sekaligus mendukung Kurikulum Merdeka yang fleksibel.
Ide tersebut terinspirasi dari pengalamannya melihat langsung kesulitan teman-teman dengan disleksia dalam mengikuti pembelajaran. Meski baru pertama kali mengikuti lomba essay, ia bekerja maraton selama tiga hari penuh dibantu Ka Amel dari HMPS Pendidikan Fisika. “Pernah suatu malam aku capek banget karena masih ada revisian yang ke-11 kalinya. Tapi aku belajar banyak soal struktur dan riset yang benar,” jelasnya.
Menurut Aurell, prestasi ini menjadi bukti bahwa ide sederhana bisa berdampak besar jika dikerjakan dengan sungguh-sungguh. “Sebagai mahasiswa Tarbiyah, kita harus melek teknologi demi pendidikan yang lebih inklusif,” tambahnya.
Ke depan, Aurell berencana mengikuti lomba-lomba lain dan mewujudkan ide SuaraKarya menjadi proyek nyata. Ia juga berpesan kepada mahasiswa lain agar berani mencoba. “Lomba itu bukan cuma buat yang sudah jago, tapi buat yang mau belajar. Jangan lupa minta feedback, karena justru itu vitaminnya,” pungkasnya.
Prestasi Aurell menunjukkan bahwa mahasiswa UIN Jakarta mampu bersaing secara nasional dengan ide kreatif dan solutif. Sampai sejauh ini, Aurell tengah mempersiapkan langkah untuk mengembangkan gagasan SuaraKarya agar dapat benar-benar digunakan sebagai inovasi pembelajaran inklusif.
Penulis: Najma Mutalali
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI