Mohon tunggu...
Living_Space
Living_Space Mohon Tunggu... Mahasiswa

Education is important

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tim PKM-PM UNESA Ciptakan Terobosan Inklusif: BIPER, Game Belajar Multisensori dari Limbah Kain Perca untuk Anak Disleksia

29 September 2025   20:42 Diperbarui: 29 September 2025   20:42 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ujicoba Media BIPER kepada Siswa Disleksia

Tim mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), Universitas Negeri Surabaya (UNESA), menunjukkan komitmennya dalam berinovasi dan berdampak bagi masyarakat. Melalui Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-PM), tim yang diketuai oleh Intan Nur Aini berhasil menciptakan media pembelajaran unik bernama BIPER (Bingo Perca Ceria). BIPER adalah media pembelajaran berbasis permainan interaktif yang dirancang untuk membantu anak-anak dengan hambatan disleksia di sekolah dasar.

Ide BIPER lahir dari kepedulian Intan Nur Aini dan tim terhadap anak disleksia yang mengalami kesulitan spesifik dalam belajar, seperti mengenali huruf, mengeja, dan membaca kata secara lancar. Kondisi ini menuntut penanganan khusus melalui strategi pembelajaran yang interaktif dan menyenangkan. Untuk merancang BIPER, tim melakukan pengamatan langsung di SD Negeri Sumur Welut III Lakarsantri, Surabaya, sebuah sekolah yang memiliki 12 peserta didik disleksia dengan hambatan membaca signifikan.

Konsep BIPER merupakan modifikasi permainan bingo yang menyenangkan. Papan permainannya dibuat dari limbah kain perca berbentuk persegi panjang dengan 25 kotak bernomor, mengusung pesan bahwa bahan sederhana dapat diolah menjadi media edukatif yang bermanfaat dan berdampak. Permainan ini menggunakan pendekatan yang menggabungkan aspek visual, kinestetik, dan linguistik. Peserta didik bergerak, berinteraksi (dengan menginjak angka di papan), dan belajar secara bertahap, sehingga prosesnya tidak membebani secara psikologis. Kartu soalnya disusun bertahap, mulai dari suku kata sederhana hingga paragraf pendek.

Media ini telah diujikan pada peserta didik disleksia di SDN Sumur Welut III, dan hasilnya peserta didik menunjukkan antusiasme tinggi, aktif bergerak, dan lebih percaya diri mencoba membaca kata. Guru pendamping mencatat adanya peningkatan konsentrasi, semangat belajar, dan keberanian membaca. Siswa yang biasanya pasif menjadi aktif menunggu giliran dan berani mencoba, bahkan meminta permainan diulang. Keunggulan BIPER terletak pada desain yang ramah disleksia dan materi yang disusun bertahap, serta kemampuannya menumbuhkan kerja sama tim dan percaya diri. Dosen Pembimbing, Dr. Helda Kusuma Wardani, M.Pd., menilai BIPER memiliki unsur kebaruan, keberlanjutan, dan keunikan karena memanfaatkan limbah kain perca menjadi media yang inklusif dan dikembangkan dengan model ilmiah lengkap.

Semangat Siswa Disleksia dalam Mengikuti Kegiatan BIPER (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Semangat Siswa Disleksia dalam Mengikuti Kegiatan BIPER (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Tim berharap BIPER dapat menjadi media pembelajaran inklusif yang berkelanjutan dan menginspirasi guru, orang tua, dan pihak sekolah untuk berinovasi. Inovasi ini diharapkan mampu menjadi solusi untuk meningkatkan kemampuan membaca anak disleksia, sekaligus mengajarkan kepedulian lingkungan melalui pemanfaatan limbah. Dengan begitu, BIPER tidak hanya memberi dampak akademik, tetapi juga kesadaran sosial dan lingkungan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun