Mohon tunggu...
Adi Dibyo
Adi Dibyo Mohon Tunggu... Guru BK SDI Makarima Kartasura dan Konsultan sekolah inklusi

Suka dengan yang namanya Psikologi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ngobrolin Disleksia : Saat Huruf Terasa Menari di Atas Kertas

8 Oktober 2025   12:01 Diperbarui: 27 September 2025   19:51 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pernah nggak sih, kamu kenal anak yang pintar banget kalau diajak ngobrol, logikanya jalan, kreatif, tapi giliran disuruh baca, langsung kelihatan lesu? Atau mungkin dia sering salah tulis kata-kata yang kelihatannya sepele, misalnya "susu" jadi "susu," atau bingung membedakan huruf 'b' dan 'd'?

Sering kali, orang langsung kasih label: "Ah, dia malas belajar," atau "Kurang fokus aja tuh." Padahal, bisa jadi bukan itu masalahnya. Bisa jadi, otaknya punya "jalur" yang sedikit berbeda dalam memproses informasi. Kenalan yuk, sama yang namanya disleksia.

Disleksia Itu Apa Sih Sebenarnya?

Santai, disleksia itu bukan penyakit. Ini juga bukan berarti seseorang itu bodoh atau kurang cerdas. Jauh dari itu! Disleksia adalah sebuah kondisi kesulitan belajar spesifik yang membuat seseorang sulit untuk membaca, menulis, dan mengeja dengan lancar.

Bayangkan otak kita itu seperti sistem komputer super canggih. Untuk bisa membaca, otak harus melakukan beberapa tugas sekaligus: mengenali bentuk huruf, menghubungkan huruf itu dengan bunyinya, merangkai bunyi-bunyi itu menjadi kata, lalu memahami arti kata tersebut. Nah, bagi teman-teman kita yang disleksia, ada "kabel" di bagian penghubung antara simbol huruf dan bunyinya yang sedikit berbeda. Prosesnya tidak se-otomatis orang lain.

Bagi kita, melihat tulisan "k-u-c-i-n-g" mungkin langsung terbayang hewan lucu berbulu. Bagi mereka, proses itu butuh usaha ekstra. Huruf-huruf itu seolah menari, melompat-lompat, atau bahkan terasa asing. Makanya, membaca jadi aktivitas yang sangat melelahkan.

Mitos yang Perlu Diluruskan


Ada banyak banget mitos yang salah kaprah tentang disleksia. Yuk, kita bongkar satu-satu:

  1. Mitos: Disleksia itu karena malas.Fakta: Salah besar! Justru karena sulit, mereka harus berusaha dua kali lipat lebih keras dari orang lain hanya untuk bisa membaca satu paragraf. Kalau mereka menyerah, itu bukan karena malas, tapi karena lelah secara mental.

  2. Mitos: Semua penderita disleksia melihat huruf terbalik.Fakta: Ini adalah stereotip paling umum. Walaupun beberapa anak memang sering tertukar antara 'b' dan 'd' atau 'p' dan 'q', ini bukan satu-satunya ciri. Kesulitan utamanya ada pada pemrosesan bunyi dalam bahasa (fonologi), bukan masalah penglihatan.

  3. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
    Lihat Pendidikan Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun