Mohon tunggu...
Salsabila Pragita
Salsabila Pragita Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

————

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Hydrangea

24 Februari 2021   01:39 Diperbarui: 24 Februari 2021   01:43 609
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Lintang berjalan menghampiri Elang yang masih menunjukkan raut bingungnya. “Bisa bicara sebentar?” tanya Lintang, ibu jarinya menunjuk pintu ruang guru yang terletak di samping tempatnya berdiri. Elang hanya mengangguk pelan sebelum mempersilahkan Lintang masuk terlebih dahulu dengan gestur tangannya.

“Silahkan duduk Elang,” ujar Lintang seraya sedikit merapikan buku-buku di meja kerjanya.

“Apa kamu ada kerja kelompok hari ini? Atau mungkin jadwal les?” Lintang bertanya setelah Elang duduk di hadapannya.

“Tidak ada kerja kelompok untuk hari ini dan saya mengambil kelas malam hari ini,” jawab Elang seraya melepas tas punggungnya, membuka resleting, dan memasukkan ponselnya ke dalam ruang kecil di tasnya.

“Syukurlah jika saya tidak mengganggu waktumu.” Lintang mengangguk-angguk pelan, kini tangannya telah berhenti bekerja. Ia duduk dengan tenang, berhadapan dengan muridnya itu.

“Sudah tahu rekan satu kelompokmu? Bagaimana menurut kamu?” Lintang kembali bertanya, tangannya terlipat di atas meja, wajahnya menunjukkan raut antusias, terlihat penasaran dengan jawaban Elang.

“Tidak ada masalah dengan pembagian kelompoknya,” Elang menjawab singkat, namun bukan itu yang ingin Lintang dengar.

Lintang menggelengkan kepalanya, lantas menatap Elang lamat-lamat, “Bukan itu yang saya maksud, Elang. Maksud saya, bagaimana pendapatmu tentang Dirgantara?”

“Dirga?” Elang menaikkan sebelah alisnya, tampak tak mengerti mengenai arah pembicaraan gurunya itu. “Apa maksud Bapak tentang ‘pendapat’ saya?”

“Pendapatmu. Apa yang kamu pikirkan tentang Dirga?” Lintang bertanya sekali lagi, mencoba untuk memperjelas.

Elang tampak berpikir singkat sebelum menjawab, “Pendapat saya tentang Dirga… sama dengan pendapat semua orang. Apa perlu ditanya? Dan… mengapa Bapak menanyakan itu?”

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun