“Artinya dia ‘bisa dikalahkan di bawah bulan’.” Lalu Bennosuke tertawa tergelak-gelak. “Hahaha!”
Dorin terkejut mendengar perkataan Bennosuke yang kacau itu.
Ternyata bocah ini cuma bercanda!
Dorin agak mangkel juga mengetahui dirinya dijadikan korban kelakar Bennosuke.
“Ahahaha!” Bennosuke terbungkuk-bungkuk sambil memegangi perutnya. Sesekali ia mengangkat wajahnya, memandang ke arah Dorin yang berwajah masam, lalu tertawa lagi. “Hahaha!”
Dorin tiba-tiba menegakkan tubuhnya lalu sedikit membungkuk.
“Eh, Munisai,” sapa Dorin melihat seseorang yang berada di belakang Bennosuke. “Selamat pagi.”
Bennosuke menghentikan tawanya, namun mulutnya masih tersenyum lebar. Dengan pandangan mata mengejek ia memerhatikan apa yang dilakukan Dorin.
Mau mencoba menipuku lagi?
“Paman, memangnya Paman tidak tahu, jurus yang sama tidak bisa digunakan dua kali untuk menghadapi …”
“Selamat pagi,” terdengar suara berat seseorang di belakangnya. Suara seseorang yang sangat dikenalnya – yang hanya dengan mendengarnya saja sudah membuatnya merinding.