Teknik:Â
(a) dorong konseli untuk mengungkapkan problem, pertimbangan dan kekuatirannya; (b) berikan reaksi  yang meyakinkan.
Bahaya yang harus diperhatikan:Â
(a) kegagalan untuk mengetahui persoalan-persoalan teologis yang mungkin tersembunyi;
(b) hindari jaminan yang instan: "Percaya saja pada Tuhan maka semuanya akan beres."Â
(c) cenderung menekankan hanya bagian tertentu firman Tuhan sehingga kurang mempertimbangkan masalah konseli yang sebenarnya;
(d) asumsi bahwa semua persoalan spiritual diakibatkan oleh dosa (Kis. 17:11).
KESIMPULAN
Telah di paparkan di atas bahwa kaum LGBT bukan lagi hanya ilusi (khalayan) tetapi kenyataan yang harus dihadapi oleh gereja-gereja bahkan negara. Karena isu ini sangat sensitif dan berkaitan tidak hanya pada persoalan agama/moral tetapi juga berkaitan dengan HAM dan kehidupan ekonomi,politik dan sosial, maka tidaklah terlalu mengherankan jika kasus ini menjadi kontroversi dalam gereja.
Membuka mata dan menerima realitas LGBT sebagai salah satu dimensi kehidupan manusia yang diijinkan Tuhan menjadi sebuah realitas sosial manusia. Â Dapat disimpulkan demikian:
- Tidak adanya satu ayat/kisah Alkitab yang secara ansih atau tidak ansih yang mendukung keberadaan homoseksual, sementara ada beberapa ayat/kisah Alkitab yang menolak dan mengutuk homoseksual.
- Gereja-gereja yang ada masih berada dan sangat kental dengan pemahaman (budaya) heteroseksual, sehingga jika pola homoseksual yang kuat di dalam LGBT diterima maka integritas dan keutuhan gereja akan terancam.
- Kita harus mengasihi pribadi-pribadi homoseksual sementara tetap jelas dalam keyakinan hati nurani kita tentang kehendak Allah bagi seksualitas manusia.
- Perlunya merumuskan pendekatan yang ramah terhadap nilai kemanusiaan di dalam penjangkauan kaum LGBT, yang berdasar bukan hanya dari perenungan dogmatis namun juga misiologis-etis.
- Perlunya gereja-gereja menghasilkan penuntun untuk pendampingan terhadap realitas LGBT yang terhisap di dalam komunitas gereja lokal baik sebagai jemaat awam, pengerja, bahkan pejabat gereja.Â