Mohon tunggu...
R Hady Syahputra Tambunan
R Hady Syahputra Tambunan Mohon Tunggu... Karyawan Swasta

🎓Education: Law 🏤Classified as Middle–Upper Class in Indonesia, with assets ranging from US$169,420–1 million (approx. Rp 2.64–16 billion), based on CNBC criteria. 🏧Among the top 0.001% of Indonesians with an annual income of Rp 300–500 million (SPT 1770 S 2024) 👔Career: Employee at Giant Holding Company (since Feb 2004–Present), side job as Independent Property-Asset Management Consultant 📲Volunteer Work: Previously engaged with BaraJP, Kawal Pemilu, as well as the Prabowo–Sandi and Anies–Muhaimin campaign teams. ⚖️Note: I only connect with writers who focus on ideas and ideals, not those who are obsessed with K-Rewards.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat Logika (Ep-25) | Filsafat Agama: Mampukah Akal Mendefinisikan Tuhan?

1 Agustus 2025   23:56 Diperbarui: 2 Agustus 2025   00:03 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Misalnya, dalam argumen ontologis, kita mendefinisikan Tuhan sebagai "sesuatu yang lebih besar dari segalanya". Kant menekankan bahwa keberadaan Tuhan bukanlah kualitas yang dapat ditambahkan pada definisi Tuhan. Eksistensi adalah kondisi yang harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum kita mendiskusikan sifat-sifat lain.

Kritik Kant: "Jika Tuhan ada, maka Ia ada. Tetapi menganggap eksistensi sebagai bagian dari definisi hanya memperkuat anggapan bahwa definisi itu cukup untuk membuktikan eksistensi."

Kritik Kant ini membuka jalan bagi filsafat yang lebih skeptis terhadap pembuktian eksistensi Tuhan dengan logika semata.

2. David Hume (1711-1776); Kritik terhadap Argumen Kosmologis dan Teleologis

Hume adalah salah satu filsuf yang paling berpengaruh dalam mengkritik argumen kosmologis dan teleologis. Dalam Dialogues Concerning Natural Religion, Hume mengajukan sejumlah pertanyaan yang meruntuhkan kedua argumen tersebut:

  • Argumen Kosmologis:
    Hume bertanya, jika segala sesuatu membutuhkan penyebab, mengapa kita harus menerima bahwa Tuhan adalah penyebab pertama? Mengapa Tuhan tidak juga membutuhkan penyebab? Bahkan, jika kita menerima penyebab pertama, tidak ada alasan untuk menyatakan bahwa penyebab itu adalah Tuhan.

  • Argumen Teleologis:
    Hume berpendapat bahwa meskipun kita bisa melihat desain atau keteraturan dalam alam, kita tidak bisa langsung menarik kesimpulan bahwa desain ini hanya bisa berasal dari Tuhan. Menurutnya, alam semesta bisa saja muncul secara acak atau karena hukum alam yang tidak kita pahami sepenuhnya. Bahkan, jika ada perancang, kita tidak bisa langsung menyimpulkan bahwa ia adalah Tuhan yang teistik---bisa jadi perancang itu tidak sempurna atau bukan pribadi.

Hume mengingatkan bahwa kita tidak bisa menyederhanakan kompleksitas alam semesta dengan argumen yang terlalu mudah dan langsung.

3. Bertrand Russell (1872-1970): Kritik terhadap Semua Argumen Logis untuk Tuhan

Bertrand Russell, dalam karya-karyanya seperti Why I Am Not a Christian, menyatakan dengan tegas bahwa tidak ada bukti rasional yang cukup untuk membuktikan eksistensi Tuhan. Russell berpendapat bahwa argumen-argumen klasik seperti ontologis, kosmologis, dan teleologis tidak memiliki kekuatan pembuktian yang memadai.

Russell mengkritik pendekatan teistik dalam filsafat dan agama dengan menyatakan bahwa argumen-argumen ini hanya memproyeksikan pandangan manusia tentang dunia. Argumen-argumen ini, menurut Russell, cenderung mengabaikan kompleksitas dunia nyata dan mengandalkan asumsi-asumsi yang tidak bisa dibuktikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun