Aristoteles
-(Kosmologis / Empiris-Filosofis)
-Tuhan sebagai "Unmoved Mover"- Penggerak pertama yang tak digerakkan apa pun
-Tuhan adalah eksistensi murni- menjadi sebab dari seluruh gerak di alam semesta
Anselmus
-(Logika Murni / Deduktif)
-Tuhan sebagai "sesuatu yang tak terbayangkan lebih besar darinya"
-Argumen Ontologis-dari ide dalam pikiranke klaim eksistensi dalam realitas
Thomas Aquinas
-(Rasional-Empiris / Teologis-Aristotelian)
-Tuhan sebagai sebab utama dalam "Lima Jalan"
-Bukti dari gerak, sebab, kemungkinan, tingkatan, dan tujuan
-Tuhan adalah entitas aktual tertinggi yang wajib ada
Kritik Awal:
- Argumen-argumen ini hebat secara logis, tetapi mulai dikritik karena:
- Menganggap bahwa keberadaan bisa disimpulkan dari konsep saja (Kant akan menyerang ini di Bab IV)
- Tidak mempertimbangkan bahasa dan keterbatasan kategori manusia
- Tetap tak bisa menghindari leap of faith (lompatan keyakinan)
Pertanyaan-Diskusi
Apakah logika seperti argumen ontologis benar-benar membuktikan Tuhan, atau sekadar memperkuat kepercayaan?
Apakah "Penyebab Pertama" adalah Tuhan atau hanya konsep filosofis kosong?.
*
Bab III: Argumen Klasik: Ontologis, Kosmologis, dan Teleologis
Biasakan Tuhan dibuktikan Secara Rasional? Upaya manusia mendefinisikan atau membuktikan eksistensi Tuhan secara logis telah melahirkan tiga argumen klasik utama dalam sejarah filsafat: -ontologis, kosmologis, dan teleologis.-. Ketiganya berakar dari tradisi skolastik dan terus diperbaharui hingga zaman modern. Masing-masing menggunakan pendekatan berbeda, namun dengan satu tujuan: menyatakan bahwa keberadaan Tuhan dapat diketahui melalui rasio.
1. Argumen Ontologis