Mohon tunggu...
Putra Dewangga
Putra Dewangga Mohon Tunggu... Jurnalis - Content Writer di SURYA.co.id

Hanya seorang penulis di media online

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

KKN di Desa Petani, Bukan Cerita Horor

15 Juli 2022   22:19 Diperbarui: 15 Juli 2022   22:53 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Maafkan aku, membuatmu menunggu selama itu" ucapku lirih.

Arin tak menjawab, yang terdengar Cuma suara isak tangisnya lirih.

Kini aku memutuskan untuk memilih Arin menjadi tambatan hatiku.

"Mari kita selesaikan KKN ini" ujarku sambil menggenggam tangannya.

Ia mengangguk, matanya masih terlihat sembab.

Tak jauh dari tempat kami, Dewi memandang dengan penuh bahagia. Meski hatinya cukup perih untuk melihatnya.

"Maafku aku, Rangga. Aku telah membohongimu. Karena ada yang lebih mencintaimu daripada aku. Terima kasih untuk semua yang kau lakukan" ucap Dewi dalam hatinya.

Ia pun beranjak pergi.

(Amikom.ac.id)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun