Mohon tunggu...
Putra Dewangga
Putra Dewangga Mohon Tunggu... Jurnalis - Content Writer di SURYA.co.id

Hanya seorang penulis di media online

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

KKN di Desa Petani, Bukan Cerita Horor

15 Juli 2022   22:19 Diperbarui: 15 Juli 2022   22:53 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Maaf, nama  saya Rangga. Kalau boleh tahu, yang di belakang bapak siapa ya?" tanyaku langsung.

"Mulai deh matanya jelalatan" ucap Arin lirih.

"Oh iya lupa, perkenalkan ini putri saya satu-satunya. Namanya Dewi" jelas Pak Rahmat.

"Langsung saja ya, mari ke rumah. Nanti sepanjang perjalanan saya jelaskan tentang desa ini" ajaknya.

Kami bergegas mengikuti Pak Rahmat, aku langsung melipir untuk mendekati Dewi. Kuharap rumahnya Pak Rahmat agak jauh.

"Emmm, namaku Rangga. Salam kenal ya" ujarku memulai percakapan.

"Iya, salam kenal juga" jawabnya dengan senyum manis.

Ia sering agak menunduk jika kuajak bicara. Persis seperti karakter gadis desa yang kulihat di sinetron web series via live streaming.

"Emm, desa ini agak sunyi ya. Padahal rumahnya lumayan banyak." Ucapku membuka obrolan.

"Iya betul, karena mereka mayoritas petani. Jadi jam segini masih menggarap sawah hingga sore." Jawabnya.

"Oh gitu. Masyarakat sini kesulitannya apa sih? Pasti air kan ya? Untuk mengairi sawah" tanyaku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun