Mohon tunggu...
Pena Likurai
Pena Likurai Mohon Tunggu... Guru - Media Ayat-Ayat Kehidupan

Menulis adalah abadi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Antologi Bersama Puisi Kenangan

14 April 2020   13:40 Diperbarui: 14 April 2020   14:43 3594
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Kenangan adalah candu bagi para pecinta yang rela maupun tidak untuk mengatakannya dengan air mata. Bahwa, kelak ketulusan mampu menangkap ketiadaannya."

BUNGA YANG TELAH LAYU

Oleh: Pena Likurai

Buah dari sebuah kepergian adalah sepi dan kosong

Seolah-olah hari mati ditelan waktu

Dan kesedihan terus berpesta dalam alunan khayalan

Sementara bunga di beranda rumah juga perlahan layu

Dengan perih dan luka yang sama

Entah tentang ketulusan matahari yang berlebihan

Atau keganasan rongga-rongga kegersangan yang mengutuknya

Relung tak lagi seramai pasar malam

Menanti ciuman-ciuman yang berhamburan di udara

Menanti dekapan semesta yang tenang dalam dirinya

Untuk mengadu ketidakpastian dalam lipatan kenangan

Yang kaku tanpa indra diantara daun-daunan yang saling bercanda

Andaikan jernihnya embun pagi memanggil pulang perjalananmu

Di puncak bukit ini aku menunggumu

Dengan nurani dan detakan jantung yang sama

Untuk saling menggenggam dalam satu dekapan yang abadi

Batas Kota, 09 April 2020 

...............

PERISTIWA LUKA

Oleh: Pena Likurai

Kenangan adalah candu bagi para pecinta

Yang rela maupun tidak

Untuk mengatakannya dengan air mata

Bahwa kelak ketulusan mampu menangkap ketiadaannya

Batas Kota, 09 April 2020 

...............

MASA BERKABUNG MELEBUR MENJADI KEPING-KEPING INGATAN

Oleh: Irma Mardiana Gultom

Masa berkabung melebur menjadi keping-keping ingatan

Sebab zaman tak pernah salah memilih masa yang berselisipan takdir

Begitu juga Tuhan tak pernah salah menggoreskan pena pada kertas kosong milikNya

Hanyalah sebuah keegoisan untuk rasa kehilangan

Para penikmat menjadi bijak menjadikannya sajak untuk dikenang

Tentang bunda yang berpulang pada siang menggelap

Bersama puing-puing juang yang belum sempat terderap

Adalah pojok tempat sembhayang menjadi tanda

Bersama ayat-ayat suci nasihat kehidupan ia berpesan

Suara merdu beriring salam perjuangan benih yang ditaburkan

Menjelma jejak langkah sang penghayat kemudian

Untukmu bunda berjuta rindu terhempaskan di relung tak menepi

Lalu kisah bertansformasi sejarah pada masa yang menghampiri

Takdir tak mau menipu diri hanya untuk sebuah pencitraan dan imaji

Para penghayat akan menikmati sajak di senja hari

Akan rupa senyum tebar pesona kebaikan hati

Tersihir menenun syair kenangan abadi

Doloksanggul, 09 April 2020

...............

MENCIBIR KENANGAN

Oleh: Maria Yuniarti Anu Wona

Mata yang ramai kata

Dan hati yang dahaga

Menyusuri ruang sunyi

Pada hati kubasuhi

Terdengar desir angin

Menempa atap bisu

Mengukir kenangan

Pada dinding membiru

Juga derai dedaunan

Mencibir kenangan

Masih kuingat tentangmu

Dibalik sajak rindu

Jemari terus menari

Mendendangkan hati

Setelah lama memaku

Pada kenangan semu

Mengingat akanmu

Membuatku mencinta

Pada seribu lirik lagumu

Memeluk sejuta jiwa

Puisiku tentang kenangan

Kenangan adalah kamu

Terlukis dalam ingatan

Meski tak harus memilikimu

Riung, 09 April 2020

...............

LAYAKNYA PUJANGGA CINTA YANG SEDANG JATUH HATI

Oleh: Rina

Mendung sedang bergelayut mesra

Hujan pun turun sesuai dengan takdirnya

Rindu mengudara

Terbawa angin dibatas cakrawala

Perlahan, semburat jingga

Menampakkan warnanya

Mengisahkan kenangan

Yang tersimpan dilembaran jiwa

Dan pada pantai kala itu

Kau memberi kecupan hangat

Mengisi relung jiwaku dengan segenap rasa

Kau berpuisi

Layaknya pujangga cinta yang sedang jatuh hati

Padamu batu karang

Yang tetap diam

Mematung

Menyaksikan pertemuan

Dua hati

Yang tidak bisa saling memiliki

Dan, tentang rindu yang sudah terpatri tidak akan pernah kembali         

Ponorogo, 09 April 2020

...............

RINDU YANG TENGGELAM DALAM SENJA

Oleh: Adi Klau

Kenangan terlukis dalam senja

Masa yang menjingga

Rasa yang terpoles di sana

Menjadi rindu yang menggetarkan sukma

Kenangan terlukis dalam senja

Segala nafas bernyawa kembali di sana

Luka dan senyum penuh drama

Menjadi rindu yang menggetarkan sukma

Kenangan terlukis dalam senja

Goresan-goresan pena dan cerita

Berlafalkan jeritan atau gelora asmara

Menjadi rindu yang menggetarkan sukma

Kenangan terlukis dalam senja

Dan hati tak akan melupakan itu semua

Cerita-cerita yang abadi di sana

Menjadi rindu yang tenggelam dalam senja

Besikama, 11 April 2020

...............

SAJAK SUNYI

Oleh: Fayza BentaDyna

Tak ada yang menyenangkan dari sebuah perpisahan

Hingga kisahku pun ditulis sendiri oleh puisi kerinduan

Sajakku menjadi saksi atas sebuah kepergian

Dirimu menjelma bayangan yang berkelindan di ingatan

Jemariku tak henti menulis namamu menjadi hiasan

Kini syairku berkarib dengan sunyi

Tenggelam dalam lelapnya mimpi

Kutitip air mataku pada embun pagi

Merinai membasahi kepingan hati

Kehilanganmu membuat baitku perih tak tersudahi

Aku adalah kata yang menyelinap pelan-pelan dalam dadamu

Lalu diam-diam mencintai sepenuhnya setiap sudut dirimu

Berharap heningnya isyarat kalbu sampai kepadamu

Menjadi seseorang yang menemanimu hingga akhir waktu

Namun semua itu hanyalah angan semu

Sebab hatiku bukanlah tempat jatuhnya hatimu             

Pati, 12 April 2020       

...............

PEMILIK KISAH TEMPO LAMA

Oleh: Nada Nur Afifah

Dia...

Sepotong kisah

Sejengkal rasa

Terselimut rapat dalam asa

Dia...

Sisa kesan dahulu kala

Berkisah pada tempo lama

Bak naskah yang hilang tahta

Dia...

Budak si mabuk asmara

Seperti angin yang tak pernah basah

Tertoreh tanpa tinta bersama kata

Batam, 09 April 2020

...............

KENANGAN BERSELIMUT LUKA

Oleh: Icha Doank

Ranum pesona menyayat kalbu

Indah dalam sepucuk rindu

Namun apalah dayaku

Hanya menatap potret berdebu

Serdadu cinta sepikan sukma

Mengikis habis gelak dan tawa

Akan kenangan berselimut luka

Torehan kata hujamkan rahsa

Desiran angin kian berbisik

Memanggil daksa yang terusik

Ramalan cinta kembali bangkit

Tatkala syair beralun sengit

Anai-anai bertebaran

Berarak dalam suar hayalan

Mengukir indah teduhkan angan

Ungkapkan raga dilanda kerinduan

Bumi, 09 April 2020

...............

CERITA INDAH TINGGAL KENANGAN

Oleh: Hendrika Bunda Purple

Usaikah waktumu denganku

Dulu banyak ceritamu

Dulu banyak kasihmu

Dulu banyak keindahan tentang kita

Dulu banyak waktu kita bersama

Kini entah kamu dimana bagai tersapu angin

Mengapa menghadirkan rasa kasih sayang

Mengapa memberi kisah yang indah

Kini hati yang rapuh sunyi

bertanya pada sang waktu

Apa sebenarnya arti diri ini buatmu

Hanya cerita indah tinggal kenangan

Balikpapan, 09 April 2020

...............

KENANGAN TERINDAH

Oleh: Vinsensius Nurak

Dirimu pernah mengisi hari-hariku

Dengan sepenggal cinta dan kasih sayangmu

Aku terlena dan terbuai pada asmara palsumu

Pesona wajahmu sempat meyiksa jiwa dan ragaku sehingga aku terperangkap dalam kepalsuan cintamu

Kini kita telah berpisah namun

Aku masih mampu menemukanmu dalam pikiranku

Dirimu begitu berarti membuat aku menjadikanmu kenangan terindah

Malaka, 09 April 2020 

...............

BIMBANG

Oleh: Lailatul Fadilah

Sore bersama senja

Ku coba tuk mengeja namanya

Masihkan ada dia di hati

Dan ternyata ia masih menjadi yang tertinggi

Hingga kenangan manis menghampiri

Membuatku bernostalgia sendiri

Mengingat dirinya dulu yang masih kumiliki     

Kini tak lagi disisi

Semua hanya tersisa kenangan

Kenangan yang membuatku bimbang

Karna ada manis dan perih disaat bersamaan

Hingga ku berpikir ulang

Akankah ku buang atau ku simpan

Cianjur, 09 April 2020

...............

DIARY PENUH KENANGAN

Oleh: Fini Ida Nurlita

Lembaran kertas yang penuh coretan

Terisi ramai oleh goresan

Semua rapat tak terlewatkan

Diary-ku yanga ada di genggaman

Tanpa ragu aku tuliskan

Perjalananku dalam kehidupan

Menceritakan kisah lama pada masa depan

Diary-ku yang penuh curhatan

Semuanya aku ceritakan

Kisah masa lalu yang kini tersimpan

Dalam sebuah buku karangan

Diary-ku yang penuh kenangan

Lampung, 09 April 2020

...............

KAU DATANG HANYA MEMBAWA KENANGAN

Oleh : Isra Maslyana

Masih teringat jelas kala itu

Waktu ketika petala langit menjadi saksi

Kisah dua keturunan Adam memohon restu Ilaihi Robbi

Merajut kasih yang tak bertepi

Pesonamu datang mengiringi asa

Menguatkan raga balurkan rasa

Suara sendu lembutkan atma

Pelukan mesra untuk sang putri raja

Lambaian tanganmu tak nampak lagi

Benarkah mimpi itu memang nyata

Duka dan lara datang silih berganti

Lembayung senja hanyalah fatamorgana

Sayapku kini patah terbelah dua

Hatiku nelangsa begitu hebatnya

Ikrar janji suci penuh harapan

Ternyata kau datang hanya membawa kenangan

Kendari, 09 April 2020

...............

MAKNA SEBUAH KENANGAN

Oleh: Usnul Ulfiza

Kenangan terbaik adalah

Sebuah pengalaman yang berharga

Karena pengalaman yang berharga adalah

Sebuah pelajaran yang terbaik sekaligus guru terbaik bagi kita

Kenangan itu terkadang menyakitkan

Karena banyak kenangan

Di akhiri dengan pengkhianatan

Jika kenangan yang anda berikan kepada orang lain itu sebuah kata pesan

Maka ingat anda akan mendapatkan sebuah kesan

Yang tak terlupakan

Jika kenangan itu di awali dengan kebahagian

Maka ingat itu harus dijaga

Karena kenangan bahagia udah pasti menyenangkan

Kesenangan dapat membuat anda rusak

Jika anda memaknai kesenangan dengan kerusuhan

Kesenangan terbaik adalah ketika anda bisa menjadi diri anda sendiri karena jadi diri sendiri adalah kesenangan yang tak bisa dibayar dan tak bisa di ganggu gugat jadi cukup senanglah dengan jadi diri sendiri

Aceh, 09 April 2020

...............

TAK BERHUJUNG

Oleh: Asnaa Istianah    

Kala senja berhias rintik hujan

Bola pikiran ini terpaku menghujam relung dada

Iya, ia adalah kenangan

Yang mana saat ini hatiku sedang menelusurinya

Kenangan yang begitu kejam merenggut semua rasa gembira

Meluluhlantahkan hati tanpa belas kasih

Menyisakan aku dan luka hatiku

Kau yang pernah singgah disini tetaplah disini

Terkunci bersama kenangan pahit yang kau ciptakan

Lampung, 09 April 2020

...............

HILANG JAUH DIUJUNG MIMPI

Oleh: Melkianus Ninho

Kala mentari pagi membisik

Sanubari terhempas pilu

Nada izak menuai kisah

Tatap kaku berderai air mata

Benak tersayat ayat perpisahan

Lambai jingga menyapa

Tertelang kutub barat

Hilang jauh di ujung mimpi

Redup remang lampu pijar

Mengisi kisi bilik nan sunyi

Benderang tinggal menepi

Reyot saksi bisu kisah lalu

Tarian pena menggugah makna

Perihal kenangan terus terukir

Lirik mata sembari

Senyum: salam pisah bunda

Belu, 11 April 2020

...............

HINGGA KINI KITA HANYA INGATAN YANG MENEGUK TELAN HIKMAHNYA

Oleh: Mario Kali

Adalah kata

suka atau duka

bagai busur

dari panah bibirmu

menusuk sukmaku

subur di ingatanku

Adalah mata

pelotot atau kedip

bagai cermin

dari ruang jiwamu

memancar dalam jiwaku

suluh bagi ingatanku

Adalah kota

kata dan mata

menyatu

sebagai kita dalam muara

masa lalu

hingga kini kita hanya ingatan yang meneguk telan hikmahnya,

O, kenangan

Inerie, 10 April 2020

...............

AKU RINDU

Oleh: Nurlla

aku rindu

senyum tipismu

tawa menggelegarmu

curahan hatimu

semua aku rindu

waktu tak dapat terulang

namun menangan selalu tersimpan

memberi kita pembelajaran

yang kadang melayang-layang penuhi pikiran

semua berlalu, terlalu cepat

hanya rinduku yang menjadi pengikat

berharap kau dapat

menemaniku walau sesaat

Sulawesi Tengah, 12 April 2020

...............

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun