Mohon tunggu...
Pena Likurai
Pena Likurai Mohon Tunggu... Guru - Media Ayat-Ayat Kehidupan

Menulis adalah abadi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Antologi Bersama Puisi Kenangan

14 April 2020   13:40 Diperbarui: 14 April 2020   14:43 3594
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menanti ciuman-ciuman yang berhamburan di udara

Menanti dekapan semesta yang tenang dalam dirinya

Untuk mengadu ketidakpastian dalam lipatan kenangan

Yang kaku tanpa indra diantara daun-daunan yang saling bercanda

Andaikan jernihnya embun pagi memanggil pulang perjalananmu

Di puncak bukit ini aku menunggumu

Dengan nurani dan detakan jantung yang sama

Untuk saling menggenggam dalam satu dekapan yang abadi

Batas Kota, 09 April 2020 

...............

PERISTIWA LUKA

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun