Mohon tunggu...
Pena Likurai
Pena Likurai Mohon Tunggu... Guru - Media Ayat-Ayat Kehidupan

Menulis adalah abadi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Antologi Bersama Puisi Kenangan

14 April 2020   13:40 Diperbarui: 14 April 2020   14:43 3594
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Benak tersayat ayat perpisahan

Lambai jingga menyapa

Tertelang kutub barat

Hilang jauh di ujung mimpi

Redup remang lampu pijar

Mengisi kisi bilik nan sunyi

Benderang tinggal menepi

Reyot saksi bisu kisah lalu

Tarian pena menggugah makna

Perihal kenangan terus terukir

Lirik mata sembari

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun