Langit siang yang terik mulai temaram sesuai iramanya
Hai Nirmala yang menikmati sore yang senang saat melihat jingga dimana surya tenggelam yang tak pernah bias antara senja dan pelangi
Saat hari berselimut senja di taman kota yang tak berbunga aku duduk menatap redup menghirup udara sore menelaah hidup
Laut tedu tentang rindu, sosok perempuan lugu dan pemalu. Ia menikmati laut dengan secuil senyum tipis sembari menaruh bunga di telingnya.
Esok mungkin akan lebih cerah.
Rindu adalah menyiasati eksistensi kekasih sepanjang waktu yang tak pernah selesai
Puisi tentang pengalaman dan keadaan pada waktu senja
Puisi tentang waktu dan usia yang semakin bertambah menua, bertambah uban di kepala.
Penantian gadis pesisir kepada sang kekasih pujaan hati
Di pelepah senja, aku mengingatmu. Mungkin tak lagi tentang rindu. Namun, kali ini membisu di antara arsiran pilu.
Rincian puisi keenam dari sebelas puisi tentang bergelayutan di tunas senja. Semoga bermanfaat.
Keluh kesah petani kepada senja yang menyapa saat ia bekerja
Sesukses apa pun Rere sekarang, bagi ibu dan ayahnya, ia tetaplah putri kecil mereka yang cerewet.
Larikku terdampar liris. Lirikku terhampar lirih. Pada jejak-jejak sepi. Sunyi menabur bunyi. Tanpamu.
Kau pernah bilang, titik hujan selalu membawa kisah indah, Alunannya seperti nyanyian hati yang sering kita senandungkan bersama
Senja kelabu malam dingin cahaya mentari pagi semangat
Harus dikatakan apa orang-orang yang mudah jatuh cinta kepada embun?
Puisi dari Senja kepada Pecinta Senja. Baca selengkapnya di sini
Senja membuatku beku, waktu seolah berjalan lebih lama. Baca puisi tentang Senja di sini
Tentang seorang pria yang menanti jawaban dari pujaan hatinya