Mohon tunggu...
Ermansyah R. Hindi
Ermansyah R. Hindi Mohon Tunggu... Lainnya - Free Writer, ASN

Bacalah!

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Pelajaran tentang Pluralitas

10 Januari 2023   12:33 Diperbarui: 13 Juli 2023   09:00 445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kelompok pernyataan dan pemikiran bersifat inklusif berseberangan dengan kesatuan doktrin ideologis bersifat eksklusif tentang 'kehidupan tanpa perbedaan' tidak lebih sebagai paradoks yang dimainkan.

Sayangnya, doktrin kebenaran tidak seiring praktek diskursus, karena kelompok pernyataan dari kesatuan doktrin ideologis juga tidak mudah dimengerti dalam diskursus ilmiah sejauh tema-tema perbedaan dipertajam muatannya dalam pluralitas obyek, yang relasi-relasinya melibatkan diskursus filosofis. 

Suatu hal yang tidak bisa dipungkiri, bahwa pembentukan diskursif kita akan menemukan konsep tanda, yang setiap aspeknya ditentukan oleh sejauh mana peristiwa terjadi dalam relasi antara diskursus ilmiah dan ideologi. Penggunaan diskursuslah memberi ruang yang cukup bagi ideologi, yang dideskripsikan melalui diskursus kimia dan ekonomi pasar, sekalipun kata-kata yang diartikulasikan dari produk kemasan tidak ditopengi oleh kebenaran, obyektifitas dan tidak memiliki pertentangan.

Satu pihak, kemunculan wilayah diskursif tidak berkurang dan hilang pada saat pluralitas yang dilihat sebelah mata dan dipertentangkan oleh individu-individu sebagai subyek yang berbicara sesuai doktrin kebenarannya. 

Pihak lain, kita tidak menangani kontradiksi konsep dan pilihan-pilihan pluralitas.

Ketidakhadiran pluralitas bisa dipermasalahkan oleh ilmu pengetahuan selama masyarakat mendapatkan penjelasan yang berat sebelah tentang kemunculan ujaran-ujaran. Ia hanya teridentifikasi sebagai sebuah mekanisme penyampaian, susunan, dan pembentukan obyek-obyek diskursus yang dinilai artikulasinya berbahaya. 


Selebihnya, pluralitas diperhadap-hadapkan pada individu-indvidu yang terhimpit ditengah permasalahan kemungkinan atau ketidakmungkinan terjadinya kepatuhan doktrinal. Muatan-muatan dan eksistensinya dibentuk oleh diskursus bersifat destruktif bagi pengetahuan atau pemikiran dan kehidupan.

Pada sudut pandang yang lain, seseorang harus maju ke depan beberapa langkah dan harus berbicara selama huruf, angka, tanda, dan jejak masih ada, hingga mereka itu menghinggapinya. 

Biarkanlah seseorang berbicara sepatah dua kata atau plural! 

Mungkin kata-kata yang dibentuk dalam wilayah diskursus telah diucapkannya, yang membuat seseorang berhasrat untuk bangkit dari tidur panjangnya gara-gara hanya pada satu kata, terulang-ulang dan terngiang-ngiang dalam ingatannya. 

Kata-kata yang dibebaskan dari kebenaran yang 'Satu' menjadi 'Banyak'. Yang plural dalam nama-nama, tempat dimana sifat-sifat yang berbeda dimuatinya dalam kelahiran kembali.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun