Mohon tunggu...
Ermansyah R. Hindi
Ermansyah R. Hindi Mohon Tunggu... Lainnya - Free Writer, ASN

Bacalah!

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Pelajaran tentang Pluralitas

10 Januari 2023   12:33 Diperbarui: 13 Juli 2023   09:00 443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Satu kedipan mata kamera sebuah fotografi untuk melampaui mekanisme permainan tanda atau permainan kata. Diskursus lainnya memungkinkan juga untuk menentukan kemunculan obyek yang terpencar-pencar menjadi pernyataan, yang pembentukannya berada di luar wilayah bahasa keseharian.

Kita tidak sepenuhnya mengerti bagaimana melacak jejak-jejak yang ditinggalkan oleh seseorang. Dari semenjak kecil hingga mencapai usia dewasa, yang setiap kata, huruf dan tanda ditorehkan di atas kertas, bergerak keluar dari dinding-dinding yang kuat atau tembok tebal yang menjemukan hadir sepanjang ingatan manusia diantara permasalahan pluralitas.

Bagaimana tidak betahnya orang-orang, berpikir dan bermain pun terputus dari pencetus kata dan tanda yang dibentuk diskursus.

Apa yang terjadi jika seluruh rangkaian pernyataan menjadi obyek diskursus ternyata tidak hadir di depan mata.

Jika aturan-aturan telah merenggut khayalan mereka dengan kenyataan bahwa diskursus sebagai ruang mereka untuk mengeluarkan pernyataan. Justeru pernyataan diam-diam bukanlah pluralitas dilontarkan saling bertolak belakang dengan gambaran kehidupan.

Tatanan diskursus sesungguhnya penuh kedamaian dan kenikmatan atau kegairahan tersendiri.


Fenomea pluralitas bukanlah kilatan cahaya mengatasi bayangan orang-orang berdiri setelah diambil foto bersamanya dengan latar belakang yang berbeda-beda. Tetapi, seandainya pluralitas dianggap sebagai bagian dari peristiwa diskursif, lalu mengajukan berbagai pertanyaan.

Apakah perbedaan itu harus ditunjukkan sesuatu yang berbeda pula? Bagaimana cara menentukan dan memilah perbedaan terhadap perbedaan lainnya? Pluralitas 5 semacam apa yang bisa ditunjukkan sebagai obyek dirinya sendiri berhadapan dengan identitas, yang wilayah kemunculannya berada dalam perbedaan?

Peristiwa-peritiwa khas apa yang bisa dihadirkan dalam wilayah diskursus? Aturan-aturan dan rangkaian pernyataan bagaimana menjadi penampakan kelompok obyek?

Obyek dari berbagai identitas bukan hanya berdasarkan sudut pandang yang harus menjadi dirinya sendiri, tetapi juga obyek yang dilihat secara berlapis-lapis dalam perbedaan, yang tidak serta merta teridentifikasikan. Sama halnya jika kita mengaitkan penampakan obyek-obyek yang lebih luas menjabarkan kemunculan dirinya pada lapisan obyek yang kecil, lapisan obyek yang kecil bisa dilihat sebagai obyek yang lebih kecil.

Orang tentu bisa saja mengenal obyek yang berbeda-beda dalam wilayah kemunculannya di depan mata. Tatkala rentang waktu tertentu hadir rangkaian pernyataan tentang kegilaan atas pluralitas memasuki ambang batas kemunculan obyek diskursus.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun