Mohon tunggu...
Ermansyah R. Hindi
Ermansyah R. Hindi Mohon Tunggu... Lainnya - Free Writer, ASN

Bacalah!

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Pelajaran tentang Pluralitas

10 Januari 2023   12:33 Diperbarui: 13 Juli 2023   09:00 445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tiba-tiba berlawanan arah dengan mereka yang mempertajam dan memperkeruh  perbedaan secara ekstrim dari kelompok pernyataan lainnya.

Diskursus bukan dibentuk oleh kespontanan kata-kata sebagai pusat pembicaraan menarik. Sebaliknya, kita tertuju pada bentuk-bentuk penyimpangan pluralitas. Konyolnya, pluralitas yang disalapahami oleh pihak tertentu tidak menerima perbedaan-perbedaannya bisa dianalisis, dideskripsikan, dan dinilai.

Kekaguman atas pluralitas bukanlah sejenis sakit jiwa. Ia dikaitkan dengan obyek diskursus psikiatri. Bisa jadi mereka telah memasuki obyek-obyek diskursus kesejahteraan atau diskursus ekonomi.

Rangkaian tanda-tanda pluralitas yang dilihat sebelah mata memungkinkan berada dalam kelompok relasi yang begitu kompleks antara kata-kata nampak samar-samar dan benda-benda yang kelabu akan melampaui diskursus demi mendapatkan kembali bentuk-bentuk yang muncul secara tidak terduga. Kata-kata yang samar lebih dekat kemiripan obyek-obyek pra diskursus.

Benda-benda yang kelabu dalam dirinya menjadi 'proses penampakan obyek-obyek'. Obrolan kita tentang latar belakang identitas seseorang mengarah pada syarat pembentukan relasi-relasi.

Identitas dan perbedaan seseorang memungkinkan munculnya obyek-obyek diskursus. Tetapi, kita mengenal perbedaan kecil dan besar, yang terbentuk dalam diskursus.


Misalnya, apa yang dikatakan psikiater tentang kegilaan pada kebenaran atau terhadap tanda pluralitas belum mencapai sebuah kesimpulan dari hasil diagnosisnya. Tetapi, tindakan psikiater terhadap seseorang menghasilkan berbagai perbedaan konsep, analisis, dan penilaian tentangnya.

Kadangkala obyek yang muncul sebagai korelasi dari kelompok pernyataan non medis pada periode tertentu tidak identik dengan obyek-obyek kegilaan atas kebenaran tunggal, yang kemunculannya ditemukan dalam wilayah doktrinal pada periode sesudahnya.

Awalnya, setelah kita tidak tertarik untuk membahas orang gila, kita menyebutkan kegilaan dalam pengertian baru, yang penanganannya juga berbeda-beda, dimungkinkan mencoraki kelompok pernyataan. Kita bisa saja mempertanyakan apa hakikat, apa yang diinginkan, kandungan rahasia yang tersembunyi dari kegilaan atas kebenaran, yang bukan sakit jiwa.

Semuanya itu terbuka untuk diarahkan pada obyek diskursus, apalagi dipertajam oleh krisis pluralitas. Bentuk-bentuk kegilaan atas kebenaran tunggal dalam pengertian baru yang bisa juga dilacak jejak dan tandanya, dideskripsikan, dianalis perkembangannya, dan ditemukan hal-hal yang belum disentuh oleh diskursus teoritis sebelumnya.

Kita lebih memilih pembentukan obyek dan pada kelompok pernyataan berlangsung dalam periode yang sedang kita jalani. Mungkin penjelasan umum tentangnya tidak cukup ruang bagi pengetahuan menyangkut penanganan obyek kegilaan.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun