Mohon tunggu...
Deni Saputra
Deni Saputra Mohon Tunggu... Guru - Seorang Guru dan Penggiat Literasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Belajar menulis untuk memahami kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Layang-layang (2)

8 Oktober 2021   13:08 Diperbarui: 8 Oktober 2021   13:09 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Sep, kalian sudah membawa semua tugas dari Pak Herdi?" tanya Dani.

"Sudah, memangnya kenapa?" ucapku balik bertanya.

"Sudah ambil saja, Dan!" ucap teman geng Dani.

"Mau apa kalian?" tanya Rihad dengan garang.

Dani dan geng-nya sepertinya mau merebut barang-barang yang kami bawa. Tetapi untuk hari ini Dani tidak bersikap keras. Dia hanya bertanya. Namun, teman-teman Dani terus mendorong Dani agar merebut barang-barang yang kami bawa.

"Maafkan kami, selama ini selalu membuat kalian susah." Ujar Dani.

Entah mengapa Dani tiba-tiba bersikap seperti itu. Apa ada maunya? Mudah-mudahan dia sadar untuk selamanya. Rasa heran telah muncul di pikiranku dan teman-teman.

"Memang kamu tidak bawa?" tanyaku pada Dani.

"Bawa! Tapi tidak membawa bambu. Kemarin aku mencari tapi tidak menemukannya."

"Ini, kami punya lebih. Mudah-mudahan cukup untuk kalian."

"Sep, ngapain kamu memberikannya pada orang seperti itu?" tanya Rihad dengan emosi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun