Mohon tunggu...
Deni Saputra
Deni Saputra Mohon Tunggu... Guru - Seorang Guru dan Penggiat Literasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Belajar menulis untuk memahami kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Layang-layang (2)

8 Oktober 2021   13:08 Diperbarui: 8 Oktober 2021   13:09 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

***

Setelah mendapatkan tugas dari Pak Herdi, aku dan teman-teman sibuk mencari bahan-bahan untuk membuat layang-layang. Kami pergi ke pasar untuk membeli bahan-bahan yang disebutkan Pak Herdi. Sedangkan untuk bambu jarang ada yang jual di pasar.

"Sekarang hanya bambu yang belum ada." Ujar Nihal.

"Di mana kita cari?" tanya Windi.

Kami masih kebingungan. Di sekitar kompleks tidak ada pohon bambu. Jadi, kita harus bersusah payah untuk mencarinya. Kami beristirahat di pinggir jalan karena sudah kelelahan mencari pohon bambu.

"Kalian sedang apa di sini?" tanya seorang pemulung mengejutkan kami.

"Kami sedang beristirahat." Jawabku.

"Kalian habis dari mana, sepertinya kelelahan?"

"Kami habis mencari bambu. Tapi belum ketemu."

"Untuk apa?"

"Untuk membuat layang-layang. Tugas dari sekolah."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun