Mohon tunggu...
Yandra Susanto
Yandra Susanto Mohon Tunggu... Guru - Penulis, Pendidik, Ayah, Pendakwah

Nilai tertinggi seorang Manusia adalah ketika bisa memberikan manfaat kepada orang lain

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Layang-layang, Mainan Saat Ramadhan

21 Maret 2024   12:31 Diperbarui: 21 Maret 2024   12:45 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Selalu ada momen indah di bulan puasa. Di beberapa daerah terutama daerah perkampungan, bulan Ramadhan selalu menjadi hari dimana langit biru perkampungan akan di penuhi aneka layangan dari kertas minyak aneka rupa.

Anak-anak remaja hingga orang dewasa menjelang sore akan menikmati permainan layang-layang. Bahkan orang tua dan para perempuan yang kebetulan senggang akan ikut menonton momen itu.

Biasanya, sebelum Ramadhan padi di sawah sudah habis dipanen. Sawah akan dalam kondisi kering. Nah, selama Ramadhan, sawah kering ini akan menjadi arena permainan layang-layang dadakan.

Menghabiskan waktu senggang sehabis bekerja menunggu waktu berbuka dengan bermain layang-layang sambil bercengkerama sangatlah mengasikkan. . Tak terasa waktu berjalan dengan cepat.

Nah kreasi layangan pun beragam. Ada yang seperti kapal atau helikopter, tapi lebih banyak menyerupai ular dengan ekornya yang panjang. Layangan jenis ini keindahannya adalah tariannya. 

Karena ekornya panjang, dan tarian melenggok ke kiri ke kanan, ekor panjang yang terbuat dari kertas minyak berwarna-warni, di langit tampak seperti gulungan ular yang sedang menari. Laksana naga yang sedang bergelung indah dan anggun.

Menjelang berbuka, setengah jam sebelum beduk berbunyi semua akan berlomba menarik turun layang-layang masing-masing. Nah momen menegangkan seringkali hadir disini.

Sering sekali ada satu dua layangan yang putus talinya. Sang empunya akan mengejar dengan sepenuh hati, akan sangat menyedihkan kalau layangan yang pandai menari di langit itu putus dan hinggap di ketinggian pohon. Atau  singgah di pohon kelapa. Akan sangat sulit untuk mendapatkannya kembali. 

Sang pemilik akan berusaha setidaknya mengembalikan sebagian besar benang layangan yang di bawa oleh layangan yang putus. Setidaknya Hal ini akan mengurangi kerugian. 

Kejadian lucu dan nakal juga sering terjadi saat ada layangan putus. Si pemilik layang layang berusaha mengejar ratusan meter bahkan hingga beberapa kilo meter sehingga  hampir mati lemas karena berlarian. Seringkali tertangkap basah ada pengejar layangan yang tiba-tiba tersungkur di tepi pincuran berair jernih dan pulang tetap berpura-pura puasa.

Atau dalam pencarian layang-layang, bertemu dengan buah-buahan, seringkali buah itu dengan nakal masuk tanpa kendali ke mulut. Nanti berusaha selemas mungkin saat bertemu dengan orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun