Mohon tunggu...
Deni Saputra
Deni Saputra Mohon Tunggu... Guru - Seorang Guru dan Penggiat Literasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Belajar menulis untuk memahami kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Layang-layang (2)

8 Oktober 2021   13:08 Diperbarui: 8 Oktober 2021   13:09 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Selamat paga, anak-anak!"

"Selamat pagi, Pak!"

Dengan senyum ramah, Pak Herdi mengabsen kami semua. Mata pelajaran pertama adalah matematika. Hitung-menghitung dan tidak akan pernah absen dalam masalah pekerjaan rumah, itulah matematika. Setiap belajar matematika pasti ada PR. Tetapi semua itu untuk kebaikanku. Berlatih lagi di rumah agar yang dipelajari di sekolah tidak lupa.

"Yosep kerjakan nomor satu, Nihal kerjakan nomor dua, dan Dani kerjakan nomor tiga." Ujar Pak Herdi.

Semua soal-soal itu adalah PR yang semalam aku kerjakan. Jadi, aku tidak kesulitan untuk mengerjakan lagi di papan tulis. Nihal juga begitu. Saat ada pekerjaan rumah, aku dan teman-teman akan mendiskusikannya kalau tidak mengerti.

"Dani, sekarang giliranmu."

Dani dengan percaya diri mengerjakan soal nomor tiga.

"Dani, kamu salah. Kamu belum mengerti ya? Rihad coba kamu kerjakan!"

Rihad tidak berpikir panjang lagi langsung mengerjakan soal nomor tiga dengan benar. Kelompokku selalu mendapat pujian dari Pak Herdi. Aku dan teman-teman menjadi contoh di kelas. Kami membuat kelompok belajar di rumah. Kami pun tidak pernah ada masalah. Makanya, teman-teman suka ada yang iri, apalagi geng-nya Dani.

"Anak-anak untuk pelajaran keterampilan besok, kalian bawa alat dan bahan untuk membuat layang-layang. Karena besok kita akan belajar membuat layang-layang." Kata Pak Herdi sambil menutup pelajaran pertama.

Pak Herdi menyebutkan satu persatu bahan yang harus dibawa. Kertas, benang, bambu yang sudah menjai kerangka, dan yang lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun