"Selamat paga, anak-anak!"
"Selamat pagi, Pak!"
Dengan senyum ramah, Pak Herdi mengabsen kami semua. Mata pelajaran pertama adalah matematika. Hitung-menghitung dan tidak akan pernah absen dalam masalah pekerjaan rumah, itulah matematika. Setiap belajar matematika pasti ada PR. Tetapi semua itu untuk kebaikanku. Berlatih lagi di rumah agar yang dipelajari di sekolah tidak lupa.
"Yosep kerjakan nomor satu, Nihal kerjakan nomor dua, dan Dani kerjakan nomor tiga." Ujar Pak Herdi.
Semua soal-soal itu adalah PR yang semalam aku kerjakan. Jadi, aku tidak kesulitan untuk mengerjakan lagi di papan tulis. Nihal juga begitu. Saat ada pekerjaan rumah, aku dan teman-teman akan mendiskusikannya kalau tidak mengerti.
"Dani, sekarang giliranmu."
Dani dengan percaya diri mengerjakan soal nomor tiga.
"Dani, kamu salah. Kamu belum mengerti ya? Rihad coba kamu kerjakan!"
Rihad tidak berpikir panjang lagi langsung mengerjakan soal nomor tiga dengan benar. Kelompokku selalu mendapat pujian dari Pak Herdi. Aku dan teman-teman menjadi contoh di kelas. Kami membuat kelompok belajar di rumah. Kami pun tidak pernah ada masalah. Makanya, teman-teman suka ada yang iri, apalagi geng-nya Dani.
"Anak-anak untuk pelajaran keterampilan besok, kalian bawa alat dan bahan untuk membuat layang-layang. Karena besok kita akan belajar membuat layang-layang." Kata Pak Herdi sambil menutup pelajaran pertama.
Pak Herdi menyebutkan satu persatu bahan yang harus dibawa. Kertas, benang, bambu yang sudah menjai kerangka, dan yang lainnya.