Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Psycho-Sociological Model of Vote Buying and Political Stability in Indonesia

6 September 2025   16:58 Diperbarui: 6 September 2025   16:58 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

There is a need for a formalized framework linking micro-level cognitive processes, meso-level social norms, and macro-level political stability.

3. Purpose of the Paper

Develop a multi-level psycho-sociological model of transactional politics integrating five classical theories.

Translate the qualitative model into mathematical formalism capable of simulating the dynamics of democratic degradation.

Identify bifurcation points where political systems transition toward authoritarianism or anarchy depending on monetary incentives, perceived justice, and collective rationalizations.

Outline

I. Introduction
Motivation: Indonesian case, legislative arrogance, public unrest.

Literature gap: need for integrative, formalized model.

II. Literature Review
Social Exchange Theory (Homans, Blau)

Labeling Theory (Becker)

Cognitive Dissonance Theory (Festinger)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun