Ini bisa dilakukan dengan tidak memberikan perhatian atau dukungan terhadap individu yang sengaja mempertontonkan kemaksiatan agar perilaku mereka kehilangan daya tarik.
B. Teguran Keras: Menghidupkan Amar Ma'ruf Nahi Munkar
Islam tidak membiarkan kemaksiatan yang dipertontonkan terjadi tanpa peringatan. Umat Islam diperintahkan untuk menegakkan amar ma'ruf nahi munkar, yaitu mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran. Rasulullah bersabda:
"Barang siapa di antara kalian melihat kemungkaran, hendaklah ia mengubahnya dengan tangannya. Jika tidak mampu, maka dengan lisannya. Jika tidak mampu juga, maka dengan hatinya, dan itulah selemah-lemah iman." (HR. Muslim)
Teguran keras terhadap kemaksiatan yang dipertontonkan adalah bagian dari tanggung jawab sosial. Sikap diam atau permisif justru menormalisasi perilaku menyimpang.
Solusi:
Teguran Langsung dalam Lingkup Pribadi dan Sosial
Jika ada individu yang secara terang-terangan bermaksiat, mereka harus ditegur dengan cara yang bijak tetapi tegas.
Teguran ini bisa dilakukan oleh keluarga, teman, atau tokoh masyarakat yang memiliki pengaruh.
Fatwa dan Peringatan dari Ulama
Ulama dan pemimpin agama harus lebih vokal dalam menegaskan bahwa kemaksiatan yang dipertontonkan adalah bentuk kezaliman terhadap diri sendiri dan masyarakat.