Mohon tunggu...
Ali Musri Syam
Ali Musri Syam Mohon Tunggu... Sekretaris - Belajar Menulis

Pekerja, menyukai sastra khususnya puisi, olahraga khususnya sepakbola, sosial politik. Karena Menulis adalah cara paripurna mengeja zaman, menulis adalah jalan setapak menjejalkan dan menjejakkan kaki dalam rautan sejarah, menulis menisbahkan diri bagi peradaban dan keberadaban. (Bulukumba, Makassar, Balikpapan, Penajam Paser Utara) https://www.facebook.com/alimusrisyam https://www.instagram.com/alimusrisyam/

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Sajakmu Menjelma Gerimis di Mataku

14 Maret 2022   20:02 Diperbarui: 15 Maret 2022   21:39 1645
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi Sajakmu Menjelma Gerimis di Mataku/ Dokpri @ams99 By. Text Art

Puisi : Sajakmu Menjelma Gerimis di Mataku

Di lereng Bukit Subur, kubaca kembali sajak-sajakmu. Yang mungkin telah Kau lupa diksi-diksinya. Aku tak tahu manakah yang lebih jingga, langit senja atau mataku ?

“ Hari-hari tanpamu, separuh jiwaku hilang “

Sepotong bait yang menghentikanku sesaat.

Membaca syair-syair syahdu, sering Kau kirimkan lewat malam-malam beku, mengalun, memenuhi ruang rindu, saat-saat dulu.

Musim berganti, kemarau telah menjelajah alam; tanah-tanah kering, daun-daun berguguran, haus kepanasan, kerontang seluruh badan.

Dalam ragaku bermukim kerinduan; sapaan manja, sambutan mesra, hangat pelukan.

Dalam jiwaku bersemayam kesyahduan; mencintaimu, memilikimu penuh seluruh.

Di sore yang temaram, angin berhembus pelan, menderu runutan riwayat, membaca tafsir-tafsir sejarah, menuangkannya kedasar cangkir.

Sampai matahari tenggelam di ujung cekung bumantara, langit menjelma kelam, suara-suara alam parau, memanggil-manggil bulir-bulir resah. Sajak-sajakmu tak mampu kutuntaskan. Jingga yang sedari tadi memenuhi rongga mataku kini menjelma gerimis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun