Hidupmu yang terpilih Tanpa dengkur ia tidur di bawah tikar jerami
Namamu adalah bulir kata yang meletup cinta, Bilur teduh pada rindu, bermakana
Puisi mentari yang selalu menyinari dan menghangatkan langkah kita.
Aku mendengar dengan mulut dan mataku. Sedang telingaku tuli, hanya kepada nyanyian itu
Kau tampak seperti hantu. Payu, aku terobsesi oleh buah dadamu
Bahkan jika aku harus hidup kembali,Aku takkan menyesali bertemu kembali denganmu,Ya, Asal bersamamu.
Sadari hujan adalah bentuk awan yang merelakannya pada waktu
tersiar suar gusar berputar menyinar saat raut muka tersirat berpalut suka
Suara Iblis menjadi penjaga menipu seluruh umat manusia
Kau adalah sebuah ingin yang terhalang oleh angan.
Semesta kecil, dimana kakak pertama saya yang dalam nyata telah tiada, namun di sini masih hidup, dan akan tetap hidup 1000 tahun seterusnya.
Semesta kata yang menghadirkan kemeseraan Malam kepada Bulan dengan sederhana
Semesta Kata yang lahir dari kerinduan penulis kepada seseorang
Puisi "Saat Kau Menginginkan Dirinya" karya tahun 2021
Puisi "Alam & Pahlawan" yang ditulis pada tahun 2020.
Puisi "Bayangan Tubuh Itu" karya yang ditulis tahun 2021
Puisi "Angin Bernyanyi" karya yang ditulis tahun 2021
Renungan di penghujung Ramadan
Puisi "Suara Hati di Bawah Mentari Fajar" karya tahun 2021