Ketemui-Mu, dalam doa doa usang. Lewat rapalan penuh kesesakan bergemerlap keniscayaan.
Sebuah puisi pendek tentang percintaan yang terlarang.
Dia menulis gubahan bahasa, Lewat diksi dari hati ke hati, Hingga dia menutup mata selamanya
Tiap hari ku tak lupa untuk menunaikan selfie, secara Khusyuk dan Khidmat. "Cekrik sana... Cekrik sini..."
Sebuah puisi pendek tentang kesetiaan dalam asmara.
Untuk perundung dan yang dirundung, ini sajak buat kita.
MALAM, GERIMIS HANYA SINGGAH SEBENTAR
Puisi yang berisi refleksi tentang keadaan sungai.
Biarlah kau kupeluk erat-erat, kau kupuja di penghujung musim penghujan yang menyimpan air genangan.
Malu sama Allah banyak inginya tapi kurang banyak taatnyaMalu sama Allah banyak mauya tapi kurang panjang doanya
Engkau rekah merona sedang aku? layu tak sedap mata. Engkau rimbun memeluk sedang aku? tergeletak sayup.
Barangkali kita terlarung begitu jauhnya hingga kita meraung begitu kencangnya.
ketika rembulan aku panah dengan cinta hening pecah seketika sunyi kian berantakan berceceran di pusara airmata
Di antara sunyi aku berbisik pada lingkaran pilu yang membiru, seraya menengadah kepada semesta.
Meski semuanya berbicara dalam bahasa yang berbeda, meski semua manusia berdoa dengan cara yang tak sama, kita menghadirkan-Nya dalam hati dan jiwa.
Hingga kudapatkan jawab yang terpagut, Berbisik pada gemuruh ombak
Sebuah Puisi Tentang Perasaan Yang Tertahan Dan Yang Tak Terbalaskan
Lelah terkadang datang secara tiba-tiba begitu saja, namun bertahanlah sedikit lebih lama.
Anca Persistensi (Rintangan Kegigihan), Perlahan saja dengan sedikit langkahan kaki
Hidup selalu bersyukur dan sujud pada Ilahi, ketika aku berseru Engkau kan datang.