Mohon tunggu...
Akaha Taufan Aminudin
Akaha Taufan Aminudin Mohon Tunggu... Sastrawan

Koordinator Himpunan Penulis Pengarang Penyair Nusantara HP3N Kota Batu Wisata Sastra Budaya SATUPENA JAWA TIMUR

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Menjelaskan Aksi Protes dan Kerusuhan 2025 dari lima variabel

20 September 2025   15:07 Diperbarui: 20 September 2025   15:07 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo Denny JA Ketua Umum SATUPENA PUSAT 

Platform yang dirancang untuk keterlibatan cenderung mempromosikan yang memantik, bukan yang menenangkan.

Menolak media sosial bukan jawaban. Jalan yang lebih waras adalah menata etos baru.

Warga digital belajar mengarsip, memeriksa, menyanggah, menautkan bukti, dan menandai kesalahan. Jurnalisme warga dan komunitas verifikator tumbuh.

Gerakan damai membangun ritme: peta evakuasi, nomor bantuan hukum, protokol de-eskalasi.

Media sosial hanyalah alat. Mutunya bergantung pada tangan yang memegang dan aturan main yang melindungi yang rentan.

-000-

4. Hadirnya Provokator: Saat Arah Berbelok

Mengapa aksi damai---yang dimulai dengan nyanyian dan doa---dapat berbelok menjadi kerusuhan? Di sinilah variabel keempat bekerja: provokator.

Dalam literatur gerakan sosial, mereka disebut agent provocateur: individu atau kelompok yang menyusup dengan agenda tersembunyi. Mereka hadir bukan untuk memperjuangkan tuntutan rakyat, melainkan untuk mengubah arah.

Taktiknya mirip di banyak tempat dan zaman. Menyalakan api pertama dengan lemparan batu atau petasan atau bom molotov. Memancing balasan agar terjadi benturan fisik dengan aparat.

Mendistorsi narasi dengan merekam sebagian kejadian, memotong konteks, lalu menyebarkannya seolah-olah itulah wajah asli gerakan. Setelah itu, mereka lenyap dari kerumunan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun