Mohon tunggu...
Akaha Taufan Aminudin
Akaha Taufan Aminudin Mohon Tunggu... Sastrawan

Koordinator Himpunan Penulis Pengarang Penyair Nusantara HP3N Kota Batu Wisata Sastra Budaya SATUPENA JAWA TIMUR

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Menjelaskan Aksi Protes dan Kerusuhan 2025 dari lima variabel

20 September 2025   15:07 Diperbarui: 20 September 2025   15:07 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo Denny JA Ketua Umum SATUPENA PUSAT 

Sketsa ini sudah pernah tampak. Harga roti memanaskan Paris pada 1789. Seorang pedagang kaki lima di Tunisia membakar diri pada 2010 dan Arab Spring pun meledak.

Indonesia punya 1998 sebagai ingatan pahit ketika harga kebutuhan pokok melambung dan jalanan menjadi mimbar rakyat.

Yang membuat 2025 berbeda adalah ketidakpastian struktural yang berkepanjangan.

Pekerjaan makin fleksibel namun minim jaminan. Tekanan teknologi membuat keahlian usang lebih cepat. Ongkos hidup urban melesat.

Di lapis paling bawah, kerapuhan ekonomi rumah tangga bergeser dari statistik ke psikologi. Ketika dapur menjadi tempat krisis, jalanan menjadi tempat artikulasi.

-000-

2. Lahirnya Generasi Rentan: Kelas Prekariat

Di atas keresahan ekonomi, kita temukan generasi muda yang lahir di era digital. Mereka tumbuh bersama notifikasi, algoritma, dan layar ponsel, tetapi dewasa di dalam ekonomi yang rapuh.

Mereka terpelajar, cepat, dan kritis. Namun sekaligus rentan, lelah, dan skeptis.

Guy Standing menyebut kelompok ini sebagai kelas prekariat: sebuah kelas baru yang hidup di bawah bayang-bayang ketidakpastian.

Mereka tidak memiliki pekerjaan yang stabil, upah yang tetap, atau jaminan sosial yang memadai. Kehidupan mereka disusun oleh kontrak-kontrak jangka pendek, kerja serabutan, dan proyek lepas yang bisa habis kapan saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun