Sebab yang dikawal bukan hanya seseorang atau acara. Yang kita kawal adalah tanggung jawab kita sendiri terhadap dunia.
Mengawal bukan soal loyalitas buta. Ia tugas menjaga sesuatu tetap setia pada hakikatnya—bukan sekadar mengikuti arus tanpa arah.
Kesadaran bukan kebebasan, tapi luka. Ia membuka mata, meruntuhkan ilusi, dan meninggalkan kita dalam sunyi yang tak lagi bisa dihindari.
Dunia tidak netral. Dalam sunyi, manusia berdialektika dengan sejarah, dirinya, dan Tuhan. Inilah awal dari Silentisme Dialektis.
Imajinasi perbincangan eksistensialisme
Polisi Kenangan adalah novel yang menceritakan masyarakat distopia otoriter. Eksistensialisme yang dialami tokoh "Aku" dijelaskan di sini!
Apa jadinya jika taman yang identik dengan kedamaian dan keindahan justru menjadi ruang pertemuan antara manusia-manusia di ambang karam?
Kierkegaard adalah pelopor eksistensialisme. Menariknya, filsafat dia bertolak dari kisah asmara tragisnya
Nihilisme dan Agama dipertanyakan: Apakah iman menjadi kekosongan eksistensi, atau hanya pelarian dari kenyataan hidup yang absurd?
"Apa arti hidup ini sebenarnya?" Pertanyaan itu sederhana, namun menggugah. Di balik rutinitas, kesibukan, dan hiruk-pikuk dunia modern.
Merahnya Merah mengeksplorasi luka eksistensial pascarevolusi lewat tokoh gelandangan, cinta, dan kekosongan makna dalam absurditas sosial.
Kadang, ia berhenti di perempatan. Bukan untuk menyeberang, hanya untuk memastikan dunia masih terus bergerak tanpanya.
Setelah lulus sekolah, remaja mengalami kebingungan dalam menentukan apa yang selanjutnya harus dia lakukan...
Tubuh yang DitatapAku melihat foto itu tanpa sengaja.Terpampang di linimasa yang terlalu cepat untuk dikenang, terlalu lambat untuk dilupakan. Sebuah
Ada suara pelaut dari Gujarat yang patah hatinya karena Jakarta tidak punya bintang.
"Kehendak bebas.... Jadi, maksud-Mu, Tuhan, manusia memilih dosanya sendiri, tanpa memerlukan bisikanku?"
Jakarta macet bukan hanya soal jalan sempit. Di tengah deru klakson, kita belajar tentang eksistensi, ruang hidup, dan makna menjadi manusia.
manusia tidak akan menjadi apapun sampai dia menjadi sosok yang dia bentuk sendiri
Di negeri yang terlalu khusyuk mengejar efisiensi, mungkin kita butuh lebih banyak sepeda bengkok.
Dalam sunyi, kita tidak melarikan diri dari dunia—kita melawannya, dengan senjata paling radikal: kesendirian yang sadar dan membebaskan.