Mohon tunggu...
Siti Swandari
Siti Swandari Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis lepas

terbuka, ingin bersahabat dengan siapapun dan dimana saja,with heartfelt wishes. gemini, universitair, suka baca, nulis , pemerhati masalah sosial dan ingin bumi ini tetap nyaman dan indah.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Dyah Ayu Sekar Arum

13 November 2018   18:55 Diperbarui: 13 November 2018   19:22 1236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Kepoan.com

Senyampang masih menunggu  makanan yang kita pesan, aku segera beranjak ke super market, persis  didepan food court itu.

Mengambil beberapa keperluan bulanan untuk rumah, juga  pernak pernik kecil keseharian lain yang dibutuhkan  -- dan karena sudah terbiasa serta hapal,  jadi cepat bisa kulakukan.

Selesai semua, aku ke kasir, membayar belanjaanku, dan dengan agak gesa  kembali  menuju ke gerai makanan didepan supermarket itu.

Kelihatan suami dan anakku  masih disana, mereka sambil sedang menikmati hidangan yang tadi sudah dipesan.

" Put .. Puteri ... " seseorang menyapaku dan memegang bahuku, aku menoleh, memperhatikan, kaget,  kukerutkan kening.

" Mmmm, ... eh Arum ya ? " dia tersenyum, sebenarnya agak lupa lupa ingat, tapi kejutan juga aku segera bisa mengingatnya.

Kita berpelukan, dan samar terciun parfumnya yang lembut, bau melati segar, kukerutkan alis : " Bagaimana kabarmu sekarang, berapa anakmu ?" tanyanya.

Aku menunjuk pada food court : "  Itu keluargaku -- itu suami dan anakku.."

Dia memperhatikan sekejap, dan cepat alih pandang  padaku kembali.

"Lha kabarmu bagaimana sekarang, berapa anakmu ?"  aku ganti tanya, dia seperti kaget, kemudian tiba-tiba saja beranjak meninggalkan aku

"Maaf, anakku sakit dirumah, aku harus segera pulang,..." katanya dan terus menjauh, heran juga, kupandangi dia

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun