Mohon tunggu...
Siti Swandari
Siti Swandari Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis lepas

terbuka, ingin bersahabat dengan siapapun dan dimana saja,with heartfelt wishes. gemini, universitair, suka baca, nulis , pemerhati masalah sosial dan ingin bumi ini tetap nyaman dan indah.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Dyah Ayu Sekar Arum

13 November 2018   18:55 Diperbarui: 13 November 2018   19:22 1236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Kepoan.com

"Iya tadi pak Sarmo sudah memberitahu,..." katanya

Suamiku segera menyusul masuk dan segera berkenalan dengan Arum

Tiba-tiba ada halilintar menyambar keras, kita semua kaget dan terdengar ada tangis bayi, mungkin kaget ketakutan mendengar petir itu.

"Anakmu Rum ?" aku tanya, dia mengangguk.

"Dia sakit, ini tadi kita mau ke dokter,..  " dia bingung, seperti salah tingkah, masuk kedalam dan keluar lagi, aku dan suami saling pandang.

"Oh maafkan kami mengganggu, ... mmm, kalau gitu, sebaiknya kami permisi saja dahulu, kapan-kapan datang lagi kesini, pokoknya aku tahu kamu ada disini, ... " kataku terbata, rasanya tidak enak bertamu pada saat seperti ini.


Seorang laki-laki keluar menggendong bayi, posturnya yang tinggi besar membuat aku kaget, aku mengejapkan mataku, apa aku tadi salah lihat ya ?.

Suami langsung menarik tanganku dan kita segera pamit keluar, pria tadi membalikkan badannya sambil tetap menggendong bayinya yang menangis keras sekali.

Mereka seperti kebingungan menenangkan bayinya, dan rasa-rasanya terganggu dengan kedatangan kita, aku dan suami segera keluar.

"Kapan-kapan aku kesini lagi Rum,..." teriakku, dan segera membuka mobil.

Sampai keluar dari Green Village, suami tetap diam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun