Mohon tunggu...
Siti Swandari
Siti Swandari Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis lepas

terbuka, ingin bersahabat dengan siapapun dan dimana saja,with heartfelt wishes. gemini, universitair, suka baca, nulis , pemerhati masalah sosial dan ingin bumi ini tetap nyaman dan indah.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Dyah Ayu Sekar Arum

13 November 2018   18:55 Diperbarui: 13 November 2018   19:22 1236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Kepoan.com

"Itu pak penjaga kuburan ini, aku kemarin malam juga ketemu dia,... " aku segera keluar dari mobil dan melangkah menuju laki-laki bertopi petani yang sedang bebersih pekuburan itu.

Dia segera mendongak dan berdiri menyambut kedatanganku, ... ternyata bukan yang kemarin malam, ini lebih muda.

"Mmm, itu benar rumahnya bu Arum ya pak ? " tanyaku sambil menunjuk kearah pohon beringin itu, dia mengernyitkan dahinya, memandang heran kepadaku.

"Disitu tidak ada rumah bu,... " katanya

"Loh kemarin malam saya kesini sama suami dan ketemu sama pak Sarmo, kita kerumah bu Arum disebelah situ,..."

Dia tambah heran, melihatku seolah ada keajaiban, memandang lagi dan berkata


"Pak Sarmo itu ayah saya bu, ...  bapak sudah meninggal 3 tahun yang lalu, saya yang mengganti jadi penjaga di pekuburan ini,... " aku kaget, tidak percaya, agak debar didada,  aku cepat berpegang pada dahan kamboja besar didekat situ, menata nafasku.

"Gimana Put, dimana rumahnya ?" Kennis tiba dan aku cepat berpegang padanya.

"Ada apa, .. kenapa kamu ?" Kennis merangkulku

"Sebentar,... sebentar, ..."   kemudian kita duduk di pinggir tembok suatu pekuburan besar dan bersama anaknya pak Sarmo kita saling berceritera.

Aku menelan ludah, kupandang Kennis " Yang kemarin malam kutemui ternyata ayahnya,.. dan telah meninggal 3 tahun yang lalu,... " kataku tersendat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun