"Itu pak penjaga kuburan ini, aku kemarin malam juga ketemu dia,... " aku segera keluar dari mobil dan melangkah menuju laki-laki bertopi petani yang sedang bebersih pekuburan itu.
Dia segera mendongak dan berdiri menyambut kedatanganku, ... ternyata bukan yang kemarin malam, ini lebih muda.
"Mmm, itu benar rumahnya bu Arum ya pak ? " tanyaku sambil menunjuk kearah pohon beringin itu, dia mengernyitkan dahinya, memandang heran kepadaku.
"Disitu tidak ada rumah bu,... " katanya
"Loh kemarin malam saya kesini sama suami dan ketemu sama pak Sarmo, kita kerumah bu Arum disebelah situ,..."
Dia tambah heran, melihatku seolah ada keajaiban, memandang lagi dan berkata
"Pak Sarmo itu ayah saya bu, ... Â bapak sudah meninggal 3 tahun yang lalu, saya yang mengganti jadi penjaga di pekuburan ini,... " aku kaget, tidak percaya, agak debar didada, Â aku cepat berpegang pada dahan kamboja besar didekat situ, menata nafasku.
"Gimana Put, dimana rumahnya ?" Kennis tiba dan aku cepat berpegang padanya.
"Ada apa, .. kenapa kamu ?" Kennis merangkulku
"Sebentar,... sebentar, ..." Â kemudian kita duduk di pinggir tembok suatu pekuburan besar dan bersama anaknya pak Sarmo kita saling berceritera.
Aku menelan ludah, kupandang Kennis " Yang kemarin malam kutemui ternyata ayahnya,.. dan telah meninggal 3 tahun yang lalu,... " kataku tersendat.